Bermodalkan Kreatifitas, Barang Bekas Ini Disulap Jadi Seni

FOKUS727 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kreatifitas tanpa batas, Erma yang merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 41 tahun ini berhasil menyulap barang-barang bekas menjadi karya yang memiliki nilai seni. Maura Home Decor yang merupakan rumah produksi yang telah Erma jalankan selama 5 tahun ini berlokasi di Jalan Cipanas, Kampung Pangkalan, Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Erma bercerita dulunya usahanya ini berawal dari keisengan suaminya yang membuat tempat dispenser dari palet kayu. Tanpa disangka, ternyata ada orang yang tertarik untuk membeli karya yang dibuat suaminua tersebut. Hingga akhirnya Erma dan suaminya berinisiatif untuk mencoba mengembangkan usahanya, dan dalam waktu singkat usahanya tersebut berhasil menarik minat banyak orang.

Tanpa keahlian dasar di bidang seni, Erma mengaku keahliannya membuat produk dari barang bekas itu berhasil ia kuasai secara otodidak.

“Otodidak sendiri, jadi inisiatif sendiri. Setiap saya ngeliat sesuatu langsung kepikiran ini bagusnya digimanain,” ungkap Erma setelah dikunjungi oleh tim Tanpa Batas, Sabtu (12/11/2022).

Produk-produk yang Erma produksi ini mayoritas terbuat dari berbagai macam bunga dan tumbuhan liar yang ia ambil dari berbagai tempat. Dengan kreatifitasnya, bunga-bunga tersebut kemudian ia keringkan dan ia sulap menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual.

“Setiap saya jalan-jalan ke luar pasti selalu bawa gunting dan kresek, jadi kalau saya lihat bunga yang aneh langsung bisa diambil. Cara ngeringin bunganya juga saya belajar, ada cara-caranya,” ungkap Erma.

Untuk waktu pengerjaannya sendiri, per produknya Erma mampu menyelesaikan hanya dalam waktu 4 sampai 5 jam saja. Erma juga terkadang memerlukan waktu seharian penuh untuk menyelesaikan sebuah produk tergantung dari tingkat kesulitan serta detail yang dimiliki oleh tiap produknya.

“Kalau dari penghasilan ga bisa dihitung rata-rata, kadang dalam seminggu cuma ada 1 pesanan kadang dalam sebulan ga ada. Tapi sekalinya dapet bisa jutaan per bulannya,” ujar Erma.

Dalam menjalankan usahanya, Erma kerap kali mendapatkan beberapa kendala mulai dari modal usaha hingga fasilitas tempat yang kurang memadai.

“Pengen punya tempat sendiri pokoknya, yang terbuka. Jadi semua orang bisa melihat karya saya, hasil buatan sendiri. Semoga ke depannya juga bisa buka cabang di tempat lain,” pungkas Erma. (Raisya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *