Curah Hujan yang Tinggi di Garut, Tanah Longsor Kembali Terjadi Menimpa Warga Desa Sukahurip Pangatikan

FOKUS, SEPUTAR JABAR1,367 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Peristiwa bencana alam kali ini kembali terjadi di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Terjadi tanah longsor di tiga lokasi salah satunya menimpa garasi rumah milik Alo, warga RT 03/07 Kampung Cicapar Lebak, wilayah desa setempat, pada Kamis (23/12/2021) sekira pukul 15.30 WIB.

Informasi yang didapat dari Kepala Desa Sukahurip, Asep Rukman, yang mengatakan bahwa kejadian tanah longsor tersebut diduga akibat curah hujan yang tinggi dan kondisi kultur tanah yang tidak stabil. Sehingga longsor tersebut menyebabkan garasi rumah warga setempat mengalami kerusakan.

“sepertinya kondisi Tanah tidak mampu menahan air dan tanah tebing setinggi sekitar 7 meter di belakang rumah tersebut mengalami longsor dan menimpa dinding dan atap garasi rumah,” ujar Asep Rukman.

Asep Rukman menuturkan, tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, akan tetapi garasi rumah warga jebol, dan atap garasi rumah patah sehingga longsoran tanah masuk ke dalam garasi.

“untuk penanganan sementara, warga beserta pemerintah setempat melakukan kerja bakti untuk membersihkan serakan longsoran tanah yang menimpa bangunan garasi rumah, dan korban sudah evakuasi ke rumah saudaranya,” paparnya.

Lebih lanjut disampaikan Asep Rukman, tanah longsor juga menimpa benteng penahan madrasah dengan panjang 5 meter dan tinggi 3 meter, di samping itu gorong-gorong jalan desa ikut jebol diterjang tanah longsor yang berlokasi di RT 04. Adanya tanah longsor di desanya juga telah mengakibatkan salah satu bangunan sekolah dasar, pondasi kelasnya menggantung karena longsor. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kerugian diperkirakan mencapai Rp250 juta rupiah.

Asep Rukman juga menyebutkan seringnya kejadian tanah longsor di desanya akhir-akhir ini disebabkan tingginya curah hujan dan cuaca yang tidak menentu.

“Kondisi tanah di sini juga labil sehingga sering terjadi pergerakan tanah hingga menyebabkan longsor. Kita imbau warga yang bangunan rumahnya berada di bawah tebing, atau beresiko terkena tanah longsor tetap harus waspada karena kondisi tanah seperti ini sangat berbahaya. Peristiwa musibah tanah longsor ini sudah di laporkan kepada forkopimcam,” pungkasnya. (Irwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *