Wabup Garut mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan evaluasi serta melakukan tindakan tegas, terkait apa yang menyebabkan bencana banjir kali ini, sehingga bisa meminimalisir bencana di masa yang akan datang.
“Harus dievaluasi, tapi secara kasat mata kita menyimpulkan bahwa harus banyak tindakan lagi. Tadi juga Pak Wagub sudah diskusikan kepada dinasnya, Dinas Kehutanan untuk bersama-sama dengan Kabupaten Garut memperbanyak tindakan tegas,” ujar Wabup.
Helmi Budiman menerangkan, pemerintah daerah akan melakukan langkah tanggap darurat bencana selama 7 hari kedepan untuk menanggulangi bencana banjir yang terjadi di dua kecamatan ini. Ia menuturkan, bencana banjir ini berdampak pada total 307 rumah dari Kecamatan Sukawening dan Kecamatan Karangtengah.
“Pak Wakil Gubenur telah menyampaikan bahwa ini tidak boleh ada akses yang terputus termasuk akses ke rumah, makanya sekarang bersih-bersih, sekarang masyarakat sedang bersih-bersih sama-sama dengan pemerintah dan TNI Polri supaya bisa digunakan kembali,” katanya.
Sementara itu, Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan sigap merespons terhadap situasi dan kondisi masyarakat Jawa Barat khususnya di Kabupaten Garut yang saat ini terdampak banjir bandang.
“Tapi alhamdulillah sekarang sudah surut, tetapi saya juga harus menindaklanjuti apa dan bagaimana kejadian ini supaya yang pertama tanggap darurat, sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari tidak terganggu dengan pasca banjir,” kata Uu.
Ia menyampaikan, sebagai tindakan tanggap darurat pertama pihaknya akan terlebih dahulu membersihkan material pasca banjir dengan dilakukan pengerukan sungai ataupun solokan kecil agar meminimalisir terjadinya bencana banjir kembali.
“Karena secara kasat mata dari atasnya besar dari hulu ada penyempitan disini, sehingga air datangnya begitu banyak dan cepat balik lagi karena penyempitan,” pungkas Wagub Jabar.
Komentar ditutup.