90 Desa dan Kelurahan Deklarasikan ODF, Bupati Garut Sebut Warga Miskin Tak Punya WC Masih Jadi Kendala

FOKUS, GARUT KOTA1,343 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut gelar Festival Deklarasi Desa/Kelurahan Open Defecation Free (ODF) Volume 1 Tingkat Kabupaten Garut, di lapangan Setda, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (30/08/2021).

Hal tersebut sebagai implementasi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Republik Indonesia, nomor 3 tahun 2014, tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Ini merupakan masih besarnya tantangan pembangunan kesehatan di masyarakat, khususnya bidang higiene dan sanitasi.

Dalam festival ODF tersebut, hadir Bupati dan Wakil Bupati Garut, para pejabat dilingkungan Setda Garut dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), para camat, kepala puskesmas, petugas kesling puskesmas, TP PKK Kabupaten, Pimpinan Direksi BUMD, Forum Garut Sehat, Ketua HAKLI, Baznas Garut, Pakem Pamsimas Garut dan 90 kepala desa yang mengikuti deklarasi ODF.

Bupati Garut H Rudy Gunawan, dalam sambutannya berharap, bahwa deklarasi ODF perlu komitmen dan dukungan dari semua pihak.

“Ini adalah komitmen dasar. Kita yang hadir disini mempunyai komitmen, karena kita digaji oleh negara, salah satunya memberikan pelayanan. Mau bagaimana Jawa Barat juara lahir bathin, kalau masyarakatnya BAB masih sembarangan, kalau pemerintah provinsi acuh tidak memperdulikan masalah-masalah dasar seperti ini dan diserahkan kepada kabupaten dan desa dengan alasan kabupaten ada APBD dan desa punya Dana Desa, tanpa ada konstribusi khusus untuk menyelesaikan masalah sanitasi dasar,” ujar Rudy.

90 Kepala Desa saat membacakan Deklarasi ODF

Menurutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) sudah memberikan anggaran yang cukup, tapi jumlahnya nasional, ada 514 daerah kabupaten/kota dengan program kegiatan Pamsimas dari APBN dengan sistem rembes dan Kabupaten Garut mendapatkan Rp2 miliar. Ini, lanjut Rudy, merupakan komitmen dari pemerintah pusat bahwa sanitasi dasar terutama pemenuhan kebutuham air bagi rumah tangga ini menjadi penting.

“Saya ingat tahun 2014 itu baru Kersamanah, baru ada 26 desa, padahal saat itu Menteri Kesehatan mewajibkan program STBM, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Artinya masyarakat ikut serta, kita melakukan edukasi, pemicuan, supaya masyarakat sadar bahwa hidup sehat itu adalah penting,” tandas Rudy.

Lebih lanjut disampaikan Rudy, yang sering menjadi kendala dalam hidup sehat ini faktornya adalah kemiskinan. Karena kemiskinanlah warga tidak punya WC. Memang, sambung Rudy, untuk yang mampu setaraf kepala dinas, WC sudah didalam rumah, namun bagi warga masyarakat kecil ini masih menjadi persoalan.

“Saya pernah kejadian di Selaawi Kecamatan Talegong, malam-malam saya mules, 2014 awal-awal jadi Bupati, harus pakai senter dengan jarak 40 meter,” katanya.

Dari pengalaman tersebut, kemudian dicari sumber air dan dianggarkan dari APBD Garut sebesar Rp1,4 miliar.

“Tapi Alhamdulillah eta program, pemborongna teu bener, teu bener we tepi ka ayeuna (Tapi Alhamdulillah itu program, pemborongnya enggak bener, enggak bener sampai hari ini,” cetus Rudy.

Pantauan hariangarutnews.com, deklarasi ODF diikuti oleh 90 desa dan kelurahan se Kabupaten Garut. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Iwan Ridwan. (Ndy)

Berikut data 90 desa dan kelurahan yang mendeklarasikan ODF.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *