Sebenarnya, lanjut Helmi, Pemkab sudah maksimal melakukan upaya-upaya, namun ternyata angka kematian di Garut tinggi dan ini adalah PR bersama.
“Kita akan cari apa yang menjadi penyebab angka kematian kita paling tinggi. Apakah yang disebabkan karena positif kita sangat banyak, apakah penanganan di rumah sakit terlambat atau pasien yang merujuk atau dirujuk terlambat,” paparnya.
Lebih lanjut disampaikan Wakil Bupati Helmi, banyak hal yang harus dipelajari terkait kenaikan Level 4 tersebut dan ia berharap tidak terjadi atau terulang kembali. Penentuan level 4 sendiri, imbuh Helmi, ini dari pusat yang menentukan sesuai juknisnya. Hal ini tentunya berimbas kembali kepada pengetatatan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Ya, ya diperketat (PPKM),” pungkasnya. (Ndy-YB)
Komentar ditutup.