“Tadi saya lihat kalau yang namanya sabun, handsanitizer itu sudah lengkap, masker sudah lengkap. Yang tidak pakai masker datang ke TPS pakai masker. Yang susah itu terkait dengan jaga jarak. Mudah-mudahan tidak terjadi cluster,” ujar Helmi.
Kemudian juga, sambung dia, pelaksanaan dari mulai persiapan pada umumnya, banyak yang mendadak, mulai dari alur masuk dan keluar di lokasi TPS. Untuk partisipasi pemilih, lanjut Wabup, cukup bagus. Dalam pantauannya palibg kecil 70% kehadiran pemilih.
“Ini adalah pesta demokrasi tingkat desa, untuk menghasilkan pemimpin tingkat desa yang bisa membangun di tingkat bawah. Dengan sistem demokrasi ini, mari kita terima siapapun yang memenangkan Pilkades, kita kawal bareng-bareng untuk membangun desa,” paparnya.
Wabup juga berpesan, bagi yang kalah, ini adalah kontestasi demokrasi, tentu ada yang menang dan kalah. Yang kalah adalah kemenangan yang tertunda dan bukan berarti tidak bisa mengabdi kepada masyarakat, banyak posisi yang bisa dimanfaatkan di tingkat desa untuk mengabdi kepada masyarakat.
“Bagi yang menang jangan membuat euporia, karena sekarang kasus Covid-19 sedang menanjak. Saya mohon tidak bergembira yang berlebihan, jangan ada konvoi jangan ada kerumunan-kerumunan,” pungkasnya. (YB)
Komentar ditutup.