Hilangkan Kesan Mistis, Kades Sukasenang Garut bersama Warga Lakukan ini di Komplek Pemakaman

“Awalnya masyarakat mengadakan kerja bakti bersih-bersih lingkungan yang juga sampai ke area pemakaman umum desa. Saat berada di makam umum, para pemuda mengusulkan untuk pagar dinding makam itu dibersihkan dan dicat. Karena memang sudah lama dan juga kondisinya sudah kusam bahkan ada yang rusak,” ujar Iwan kepada hariangarutnews, Minggu (08/05/2021).

Kades Sukasenang melanjutkan, proses penataan dan pengecatan dinding makam itu menjadi rapi dan warna-warni, sehingga masyarakat sekitar dan para pemuda menyebutnya sebagai Makam Pelangi. Sebelum dicat warna-warni, imbuh Iwan, tembok makam dibersihkan dulu, setelah semuanya bersih, baru dilakukan pengecetan untuk tembok makam tersebut.

“Pada Idul Fitri nanti akan banyak para peziarah yang datang untuk mendoakan sanak keluarganya yang telah tiada. Makanya kita lakukan gotong royong untuk penataan makam sehingga kelihatan rapi. Dan tentunya ini akan menghilangkan kesan seram dan angker. Ziarah kubur ini sudah menjadi tradisi menjelang puasa dan hari raya Idul Fithri. Selain itu sudah menjadi rutinitas dan sudah membudaya,” tandasnya.

Tidak banyak ritual yang dilakukan saat berziarah, biasanya di pemakaman peziarah membaca surat yasin, tahlil dan berdo’a serta membersihkan pemakaman kerabat dan sanak saudara jika terlihat semak serta kotor. Disisi lain, inovasi menghias makam diharapkan dapat berdampak pada perekonomian warga. Apalagi, saat menjelang lebaran yang menjadi momentum berlangsungnya tradisi ziarah kubur. Pedagang bunga hingga oleh-oleh diharapkan bermunculan. (Gie)

Komentar ditutup.