“Dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun 2020, Pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dituntut untuk kreatif dan inovatif. Membuat pola pembelajaran yang tetap efektif meski ditengah wabah, “ ucap H Deden.
Bapak/ibu guru dihadapkan kepada permasalahan yang cukup rumit, imbuhnya, karena harus mengajar ditengah wabah yang memaksa untuk melakukan pembelajaran dengan tidak seperti biasanya, yakni tanpa tatap muka.
Mereka harus bekerja keras memikirkan dan membuat pola pembelajaran yang tetap efektif, materi pembelajaran harus tetap tersampaikan kepada murid-muridnya. Agar muridnya tidak ketinggalan pelajaran pada kurikulum tahunannya.
“Tak jarang guru-guru juga menghadapi cibiran yang sedang musim di era digital, ini karena semua bisa berpendapat. Baik yang mengerti bidang pendidikan atau yang sekedar ikut-ikutan, tentunya para guru harus menjaga mental dan memilah akan kritikan mereka. Karena sampai kapanpun di negara demokrasi kritikan itu dilindungi oleh undang-undang, “ terang H Deden.
Untuk Dinas Pendidikan kabupaten Garut, perlu mendapatkan apresiasi dan kami salut atas inisiatifnya untuk mengadakan terobosan memulai pembelajaran tatap muka secara berjenjang. Sehingga pada ajaran baru setelah lebaran, sebagaimana keputusan pemerintah, ajakan AYO MASUK SEKOLAH sudah tidak ragu lagi di kalangan orang tua murid. Segala kekuranganpun sudah mulai terlihat untuk diperbaiki, terutama penerapan protokol kesehatan dengan langkah 5 M nya di sekolah. (Husni)
Komentar ditutup.