Simulasi ini sambung Rudy, dalam rangka kesiapsiagaan kalau misalkan disalah satu sekolah terjadi out break, terkonfirmasi positif, ini disiapkan tempat isolasi, kalau dirawat pasti di rumah sakit.
“Itu diatur oleh masing-masing sekolah setelah Informasi dari dinas kesehatan, karena ada yang zona kuning, orange dan yang merah bagaimana,” kata Rudy.
Gerakan Ayo Sekolah ini kata Rudy, diimbangi juga dengan Satgas Covid-19, dan gerakan ini adalah, bagaimana memgoptimalkan seluruh kekuatan yang ada.
“Di setiap sekolah itu ada Lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas, jangan lihat saat ini, kita melihat SD yang jauh disana. Itu dipantau oleh Korwilnya dan dinas. Nah di dinas itu ada Satgas yang Ketuanya adalah Sekda dan Ketua Hariannya, Kadisdik,” jelas Rudy.
Ditambahkan Rudy, pelaksanaa belajar tatap muka ini kedepan nanti tentunya akan ada evaluasi, karena ini berdasarkam data P2P Dinas Kesehatan, bagaimana pertimbangan kerawanannya, zona kuning, hijau atau merah.
“Kalau zona merah bisa setengahnya, nanti kita akan rumuskan dalam masa dua bulan inj,” pungkas Rudy.
Pantauan hariangarutnews.com, hadir dalam apel gabungan pencanangan Gerakan Ayo Sekolah, Bupati Garut H Rudy Gunawan, Wakil Bupati dr Helmi Budiman, Ketua DPRD Hj Euis Ida Wartiah, Sekretaris Daerah dan para SKPD, Kapolres Garut, Dandim 0611, Kejari, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kemenag, Ketua Baznas, Kepala Cabang BJB, Rektor Uniga, Ketua TP PKK Kabupaten, Perwakilan guru dan siswa dari jenjang PAUD hingga SMP dan ASB dilingkungan Setda Garut.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir pula musisi nasional Charly Van Houten selaku duta pendidikan. Ia sengaja hadir di Kabupaten Garut dan pencanangan Gerakan Ayo Sekolah, yang mana Garut menjadi pilot project sekolah tatap muka.(Ndy)
Komentar ditutup.