
“Sekali lagi, selamat HPN untuk jurnalis Garut. Pers itu sebagai corong demokrasi, jadi pers pun harus mengungkapkan kebenaran. Nggak semua orang bisa jadi wartawan, karena wartawan adalah orang-orang pilihan dan mempunyai keahlian. Jangan sampai disusupi sama orang-orang yang gak punya keahlian,” kata Kadis yang piawai dalam tausiyah tersebut.
Menurut “Sang Jendral”, sapaan akrab para awak media Garut kepada Kadis Perhubungan, selama ini, keberadaan pers sangat dibutuhkan. Sebab, pers masih terus menjadi penyokong pembangunan dan sering menjadi saksi sejarah bangsa.
“Saya berharap, HPN ini menjadi momen refleksi. Serta momen perenungan untuk masa depan pers, khususnya di Kabupaten Garut. Selama ini, saya tidak asing dengan pers. Sebab, saya sudah dekat dengan wartawan sejak dari dulu,” ujar Suherman yang memang sangat dekat dengan para kuli tinta di Garut.
Sementara itu, Sekretaris DPC Pemersatu Wartawan Reformasi Indonesia (PWRI) Kabupaten Garut, yang juga Pemimpin Redaksi Harian Garut News, Igie N. Rukmana S.Kom, menitipkan pesan bagi sejumlah wartawan yang hadir pada kesempatan itu untuk dapat menegakan profesionalitas dengan kaidah-kaidah jurnalistik.
“Apapun yang dilakukan oleh wartawan sudah ada rambu-rambunya sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik. Jadi kita dalam menjalankan tugas harus profesional supaya pesan yang disampaikan melalui produk berita tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Igie. (Ndy)
Komentar ditutup.