“Karena dalam pengambilan swab itu untuk memghindari kontak dengan yang lain, juga harus ada ruangan yang terbuka, sirkulasi udara bagus kemudian juga menjaga privasi dari pasien yang di swab, kalau digabungkan dengan yang lain banyak pasien umum,” ujar Yeti, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/02/2021).
Kemudian, lanjut Kapus Yeti, kenapa pelaksanaan swab ditempat tersebut ia mengatakan, hanya tempat tersebut ruang terbukanya, tidak ada tempat lain dan juga terbatasnya ruang terbuka.
“Ruangan yang ada terbatas dan hanya untuk pelayanan umum biasa, tidak ada ruangan khusus untuk swab. Paling kedepannya dibuat skat agar tidak langsung terlihat dengan tempat sampah,” kata Yeti.
Yeti beralasan, dirinya mengambil kebijakan pelaksanaan swab ditempat tersebut, karena tidak ada alternatif tempat lain, tempat ruang terbuka yang tidak terlihat langsung oleh masyarakat umum berkaitan dengan privasi pasien positif Covid-19. (Irwi)
Komentar ditutup.