Ketua Mata Jabar : Data Covid-19 Garut Tidak Valid, Adakah Kaitannya dengan Serapan Anggaran BTT?

FOKUS3,988 views

Kemudian, lanjut Iyep, pada hari Selasa dengan tanggal yang sama pasien yang di isolasi di rumah sakit mencapai 1.616 orang. Lalu pada hari Rabunya berkurang hingga 488 orang. Artinya, kata Dia, dalam sehari pihak rumah sakit telah memulangkan 1.100 orang. Kalau benar ini pencapaian prestasi yang luar biasa, tandasnya.

“Saya berharap Gugus Tugas Kabupaten Garut melakukan verifikasi dan validitas data pasien dengan cermat sebelum data konfirmasi positif warga Garut disampaikan ke publik karena ini juga menyangkut serapan anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) yang tidak sedikit,” harap Iyep.

Ketua Mata Jabar juga mengatakan, saat pasien positif membludak, baik Pemkab Garut maupun Gugus Tugas Covid-19 tidak pernah merinci data pasien yang dirawat di rumah sakit mana saja pasien tersebar. Hingga Jumat 15 Januari 2021, imbuhnya, data menyebut ada 517 pasien yang di rawat di rumah sakit.

“Bahkan ada 469 orang yang menjalani isolasi mandiri, masyarakat tidak pernah tahu pasien tersebut tersebar di kecamatan mana saja. Kami apresiasi atas kinerja tim Gugus Tugas Covid-19 Garut, namun masyarakatnya juga mempunyai hak untuk memperoleh informasi yang benar,” pungkas Ketua Mata Jabar, Sabtu (16/01/2021).

Yang paling fantastis, lanjut Iyep, pada Minggu 10 Januari 2021 ada 1.818 pasien positif yang di rawat di rumah sakit, padahal kapasitas yang dimiliki rumah sakit di Kabupaten Garut sangat terbatas. Dikatakan dia, tak pernah ada penjelasan pasti berapa pasien yang di rawat di RSUD dr Slamet, RS Medina, Rusunawa, atau rumah sakit swasta lainnya.

Sampai berita ini diterbitkan, saat dihubungi baik pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Garut maupun Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 belum menanggapi adanya dugaan kekeliruan data yang terjadi tersebut. (Igie)

1 komentar

Komentar ditutup.