
Kalau dilihat dari kepatuhan protokol kesehatan, sambung Helmi, itu ditingkat perkotaan, karena warga pedesaan masih banyak yang menilai bahwa Covid-19 tidak ada. Padahal sekarang ini sudah sampai ke desa wilayah kampung-Kampung dan wilayah lainnya.
Sementara, Lurah Kota Wetan, Galih Mawariz, usai menerima kunjungan wakil bupati, didampingi Forkopimcam Garut Kota mengatakan, pihaknya memang sedang fokus pada upaya peningkatan kepatuhan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, dan juga persiapan data-data untuk proses vaksin.
“Dan barusan bapak wakil bupati juga melihat, kebetulan di RW 04 itu banyak manula, pak wakil juga mengontrol karena dari puskesmas Guntur ada kegiatan pemeriksaan kesehatan massal,” ujar Galih.
Selain itu lanjut Galih, ada beberapa orang warganya yang terkena struk dan mungkin ini lebih di intensifkan penanganannya oleh tim medis yang ada. Untuk penekanan kepatuhan 3M di Kota Wetan, ia menyebutkan bahwa di tiap Rukun Warga (RW) diwajibkan adanya sarana cuci tangan diluar rumah.
“Keduanya, saya juga suka rewel masalah masker, bahkan saya sering bawa masker kalau kelapangan, kalau-kalau ada warga yang tidak memakai, saya berikan untuk dipakai. Apalagi di pusat perbelanjaan seperti di RW 17 dengan menempelkan selebaran, stiker himbauan kepatuhan menjalankan 3M jangan sampai kendor,” pungkasnya.
Dalam kesempatan kunjungannya, wakil bupati juga memberikan bantuan beras kepada warga setempat, yang terdampak pandemi Covid-19. (Ndy)
Komentar ditutup.