“Iya ambruk sekitar jam duabelas malam, ya semua yang tinggal dievakuasi ke rumah tetangga,” ucapnya, Senin (04/01/2021).
Heti pun menyebutkan, sebelumnya kondisi bangunan ini oleh pemerintah setempat pernah diajukan, namun sampai saat ini belum ada realisasi.
“Katanya sudah diajuakan, pernah difoto, tapi sampai saat ini belum ada bantuan,” jelasnya.
Pantauan hariangarutnews.com, saat kejadian berlangsung, nampak hadir tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kabupaten Garut. Hal tersebut merupakan respon atas pemberitaan terkait kondisi keluarga tersebut yang mana diberitakan sebelumnya, kondisi bangunan reyot, dengan dinding bilik bambu sudah berlubang di sana-sini, yang dihuni Kakek Timi dan anak cucunya, yang was-was dan ketakutan ambruk, karena kondisi atap yang rusak dan bocor.
Di rumah reyot berukuran 7×3 meter persegi ini dihuni beberapa jiwa dan harus berbagi ruangan, yakni Ridwan Ismail (43), bersama istrinya Eti Rohaeti (42) dan ketiga anaknya Adiya Putri Riwanti (20), Muhamad Albi Ramadhan (17) dan Muhamad Arkan Algifari (2), serta orang tuanya Timi (60) dan istrinya Anah (68). (Irwi)
Komentar ditutup.