Garut Level 2 Zona Biru, Wabup Garut : Jelang Hari Raya Idul Fitri Akan Masuk Lagi 100 Ribu Pemudik

FOKUS4,491 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Evaluasi Gubernur Jawa Barat dalam hal pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), dimana Kabupaten Garut berada pada Level 2 atau Zona Biru. Wakil Bupati Garut dr Helmi Budiman, mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Gugus Tugas Covid-19 bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan gelar rapat evaluasi untuk menindak lanjuti hal tersebut.

“Kami kemarin mendapatkan arahan dari pak Gubernur, sekaligus juga menyampaikan informasi PSBB di semua wilayah di Jawa Barat termasuk Kabupaten Garut. Garut menurut pak Gubernur, masuk level dua atau zona biru, dimana kita harus tetap melaksanakan Pysikal Distancing, itu hasil evaluasi,” ucap Helmi, Minggu (17/05).

Lanjut dikatakannya, Pemkab Garut akan segera rapat evaluasi, karena yang dipertimbangkan bukan hanya hasil yang dilakukan selama PSBB, tetapi juga prediksi kedepan. Jumlah pemudik ke Garut, kata Helmi, sekarang ini sudah mencapai 70 ribu orang, dan diperkirakan akan datang lagi karena semuanya diperkirakan sekitar 171 ribu, kemungkinan yang akan masuk lagi sekitar kurang lebih 100 ribuan.

“Sebenarnya kita juga sudah meminta untuk tidak mudik dulu ke Garut, tapi kita juga tetap akan antisipasi. Himbauan untuk tidak mudik sudah lama kita sampaikan, tapi kenyataannya sekarang sudah 70 ribu masuk ke Garut. Ini juga harus diantisipasi, terutama di pos-pos Chek Point di perketat lagi, karena salah satu kasus positif juga pernah ditemukan di pos Chek Point,” tandas Helmi.

Kemudian, sambung Helmi, nanti juga masyarakat yang mudik harus betul-betul melaksanakan isolasi mandiri. Kalau diketahui sudah positif atau reaktif, tentunya yang reaktif di rawat klinik Medina dan yang positif dirawat di RSUD dr Slamet.

“Jadi ini saya mohon ke masyarakat agar lebih ketat lagi, apabila ada teman atau siapa saja yang mudik agar diperlakukan sesuai prosedur,” katanya.

Helmi juga menyampaikan, untuk pemberlakuan PSBB, diperpanjang atau tidak, ini tergantung hasil rapat evaluasi dengan unsur Forkopimda. Saat ini, aku Helmi, ia sedang mengevaluasi Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) dan lainnya, untuk kesiapan rapat evaluasi.

“Diperpanjang atau tidak, kami akan sampaikan ke pak Gubernur. Kalau tidak diperpanjang, hal-hal yang terkait dengan pengetatan harus dilakukan, bagaimana di pos Chek Point, dan mengurai kemacetan. Sekarang juga masukan dari rekan-rekan, kepadatan juga karena banyak yang mudik dan belanja dan makin padat. Tapi dari sisi lain, kalau berbanding dengan Ramadhan tahun kemarin, ini mengalami penurunan 50%. Tapi 50% juga masih terlihat banyak, dan kita tidak mau lebih banyak lagi sehingga resiko penyebaran lebih besar,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *