Sejuta Masker Darurat Covid-19, Ketua Fraksi Golkar DPRD Garut : Saya Kecewa Dinkes Kenapa Lelet

FOKUS, POLITIK3,115 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pengadaan sejuta masker yang disampaikan Bupati Garut, H Rudy Gunawan, Selasa (07/04) lalu, ternyata belum terealisasikan sampai saat ini oleh pihak Dinkes Kabupaten Garut. Pasalnya, keterlambatan pengadaan Sejuta Masker yang diproyeksikan untuk anjuran penggunaan masker bagi masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang dibiayai anggaran daerah melalui Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hingga saat ini ternyata belum juga ditetapkan secara resmi penunjukan pihak untuk pengadaan satu juta masker tersebut.

Memperhatikan situasi ini, anggota Komisi I, Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (GOLKAR) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Garut, Deden Sopian, turut angkat bicara terkait pengadaan sejuta masker yang di sampaikan Bupati Rudy Gunawan, tiga minggu ke belakang sampai saat ini, masih saling lempar.

“Saya selaku anggota Dewan, tentunya sama dengan Bupati merasa kecewa dan sangat kecewa sekali terhadap Pemda, kenapa lelet begini, ini kan program kedaruratan kenapa tidak profesional,” ucap Deden, Rabu (22/04).

Awal munculnya program ini, lanjut Deden, bentuk dukungan Pemda Garut terhadap kebijakan pemerintah sebagai anjuran dari Word Health Organization (WHO), yaitu tentang pentingnya pemakaian masker untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
.
“Tapi kalau sangat terlambat pembagian masker ini, berarti Pemda dalam hal ini Dinkes Garut, sudah jauh tertinggal oleh para donatur dan Pemerintah Desa, yang telah membagi masker ke setiap warganya. Ini jadi pertanyaan kami, dana 5 miliar-nya atau program sejuta masker-nya yang kurang bergema atau tidak tepat momentum, apakah ada hal lain yang dipersulit dalam pengadaannya?,” kata Ketua Fraksi Golkar DPRD Garut.

Ditambahkan Deden Sopian, keputusan pengadaan satu juta masker yang harus disegerakan karena kondisi darurat ini, harusnya ditanggapi dengan cepat untuk direalisasikan. Tidak beralasan dengan berbagai hal persyaratan pengadaan atau lainnya.

“Kondisi Garut sudah mengkhawatirkan, jangan sampai hanya untuk pengadaan bantuan masker saja dibuat ribet, sebagai pengingat saja, kita semua tau kondisi sudah mengharuskan tanggap darurat untuk penanganan penyebaran Covid-19 ini,” pungkasnya. (Bulan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *