“Proses pencaiaran alhamdulillah bisa dilakukan di kelompok, tidak mesti berangkat ke ATM. Agen BNI langsung menjemput bola. Jadi saya bersama KPM lainnya merasa mudah dan nyaman,” ujar salah satu KPM, Santi Sintawati, saat ditemui dalam proses pencairan.
Dikatakan Santi, selain mudah dan nyaman, proses pencaiaran yang di pasilitasi oleh pendamping desa dan kecamatan salah satu bentuk memberikan keamanan dari insiden penjambretan. “Ya, aman walaupun uang yang dicairkan sedikit tetapi keamanan sangat diperhatikan,” katanya.
Santi menjelaskan, dana yang telah dicairkan melalui agen BNI, nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan anaknya untuk keperluan sekolah dan kesehatan. Dana PKH sesuai aturan untuk biaya pendidikan dan kesehatan termasuk asupan gizi.
Sementara pendamping PKH tingkat desa, Yogi Mistraji, mengatakan, pihaknya melakukan proses pencairan dengan mendatangkan agen BNI ke kelompok KPM, bertujuan untuk mempermudah serta efisiensi waktu. Yang mana bisa mengurangi biaya pengeluaran oleh setiap KPM.
“Ya, kami juga membantu mempasilitasi proses pencaiaran dengan mendatangkan agen BNI. Ini bentuk pelayanan kami terhadap KPM serta menjaga keamanan,” katanya.
Yogi menuturkan, selain memberikan kenyamanan dan kemanan dalam proses pencaiaran, pihaknya juga bisa langsung mengawasi sejauh mana proses pencaiaran. Yang mana diyakini tidak adanya potongan sepeserpun dari setiap KPM.
“Sebanyak 250 KPM, hari ini melakukan proses pencairan dana PKH. Bahkan dalam proses pencaiarany di dampingi oleh Kepala desa setempat, pihak Kepolisian dan pihak Kecamatan,” ucapnya.
Ia mengaku, proses pencairan ini juga merupakan salah satu edukasi dalam melakukan penggesekan pada mesin EDC. Yang mana mereka harus tahu bagaimana melakukan pencaiaran dengan mengesekan kartunya tanpa diarahkan oleh pihak agen BNI. Singkatnya. (Firman)***
Komentar ditutup.