Hiswana Migas Garut, Pasokan Gas Bersubsidi Normal Tidak Terjadi Kelangkaan

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,425 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Humas Hiswana Migas Kabupaten Garut, memastikan pasokan gas Lpg bersubsidi 3 Kg, di Kabupaten Garut tidak terjadi kelangkaan dan harga jual masih normal. Hal tersebut di ungkapkannya setelah melakukan pengecekan ke beberapa Kecamatan yang ada di wilayah Garut Utara, tepatnya di Kecamatan Cibatu, Kadungora dan Wanaraja.

“Setelah adanya informasi di Cibatu, Kadungora dan Wanaraja terjadi kelangkaan serta harga jual mencapi Rp30.000, langsung turun ke daerah-daerah tersebut ternyata ketersediaan gas masih normal,” ujarnya, Selasa (10/9/2019).

Dikatakan Evi, kebutuhan gas Lpg 3 Kg di Kabupaten Garut memang sangat banyak. Yang mana faktor tersebut disebabkan masih adanya masyarakat kalangan menengah yang masih menggunakan gas bersubsidi. Seharusnya bagi masyarakat kalangan menengah menggunakan Bright Gas (BG) berukuran 5,5 Kg.

“Secara pasokan tidak terjadi kelangkaan serta adanya pengurangan dari Pertamina, tetapi masih banyaknya masyarakat kalangan menengah masih menggunakan gas bersubsidi,” ucapnya.

Hiswana Migas Garut bersama Pertamina MOR III Jawa Barat, terus melakukan sosialisasi terkait penggunaan Bright Gas (BG) 5,5 Kg. Hal tersebut dilakukan agar kalangan menengah untuk beralih yang semula menggunakan ukuran 3 Kg menjadi ukuran 5,5 Kg. Tentu saja dalam hal ini peranan Pemerintah Kabupaten Garut harus ikut membantu terutama terhadap ASN.

Sementara salah satu warga Kampung Asem, Desa Keresek, mengatakan, selama ini tidak pernah kesulitan untuk mendapatkan gas berukuran 3 Kg termasuk harganya masih normal. “Di pangkalan kita masih tetap membeli sesuai dengan harga normal yakni Rp 16 ribu. Gak langka banyak juga yang jualan,” ucapnya.

Hal senada di katakan Linda warga Kampung Sindangkasih, Desa Cibatu, ketersediaan gas 3 Kg banyak. Bahkan harganya masih Rp 16 ribu itupun dalam mendapatkannya tidak sulit.

“Normal tadi saja baru beli isi ulang harganya tidak mencapai Rp 16 ribu kalau dipangkalan. Kalau belinya dari pengecer beda-beda dikit tidak mencapai Rp 30.000,” singkatnya.

Reporter   : (Firman)***

Editor     : Firdaus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *