99 Balita Derita Stunting, Puskesmas Sukamulya Rembuk Stunting

Tenaga Petugas Gizi (TPG) Puskesmas Sukamulya, Yanti Purmayanti AMd Keb, dalam paparannya kepada peserta rembuk yakni Kader Posyandu, Aparat Desa, BPD, LPM, Ibu hamil, orang tua balita stunting, menjelaskan materi tentang pencegahan dan intervensi stunting di hadapan peserta Rembuk Stunting.

“Jumlah balita stunting di wilyah kerja Puskesmas Sukamulya, 7 desa di Kecamatan Sukaresmi, sejumlah 99 balita yang terdiri dari 97 balita pendek dan 2 orang balita sangat pendek,” ujarnya, Selasa (30/7/2019)

Lanjut Yanti, stunting adalah gangguan pertumbuhan kronis pada anak, akibat kekurangan nutrisi dalam waktu lama, sehingga anak yang terkena stunting umumnya bertubuh lebih pendek dibanding anak seusianya. Angka ini menyebabkan WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk untuk balita dan anak-anak.

Materi selanjutnya disampaikan dari Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Roro Rohidin, yang memaparkan tentang kesehatan lingkungan dan sanitasi.

Sementara, Kepala Puskesmas Sukamulya H Atik Rahmat S Sos SKM M Kes, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, kegiatan dilakukan dalam upaya mengurangi jumlah balita stunting, khususnya di Kecamatan Sukaresmi umumnya di Kabupaten Garut.

“Dengan adanya Rembuk Stunting, diharapkan bisa mengurangi jumlah balita stunting dikemudian hari,” jelasnya. (YANTO S)***

Komentar ditutup.