Cegah Ajaran Sesat dan Pemurtadan Aqidah, ANNAS Garut Gelar Seminar Sehari

FOKUS, SEPUTAR GARUT3,755 views

Abdurohman menilai, apapun yang menyimpang dari aqidah da syariah Islam, kita berkewajiban meluruskan, membina orang-orang yang memang terindikasi pada pemahaman ataupun ajaran-ajaran sesat, terutama dalam hal aqidah, karena menyangkut sah dan tidaknya amal seseorang.

“Inilah yang ingin kita laksanakan, kita beri faham, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun telah membuat kriteria yang termasuk dalam faham dan ajaran sesat tersebut,” tuturnya.

Dikatakan Abdurohman, ini salah satu bentuk sosialisasi, yang mana kini berkembang berbagai faham yang mengatasnamakan Islam, namun ada sisi-sisi kesesatan didalamnya maupun ajaran dan pengamalannya, dan kita saat ini ingin meluruskan. Alhamdulillah di Kabupaten Garut penanganannya kondusif.

“ANNAS yang dulu dipimpin oleh almarhum KH Endang Yusuf LC, Alhamdulillah tidak ada hal-hal yang berbenturan diantara masyarakat Garut, karena kita turun baik ANNAS maupun LP3SI selalu berkoordinasi dengan Muspida atau Forkompinda. Begitupun saat kita turun ke tingkat Kecamatan kita melakukan hal yang sama. Selama ini Alhamdulillah penanganan tersebut tidak ada bentrokan dengan pihak lain. Hari ini pun kita akan memberi sebuah pengalaman, pencerahan kepada para Ketua MUI Desa se Dapil 1 yang kita undang, sebagian dari ormas Islam dan para tokoh,” bebernya.

Abdurohman juga menjelaskan, mereka yang diundang ini diharapkan bisa mensosialisasikan kepada masyarakat, dimana praktek-praktek semacam Syiah dan Ahmadi itu masif. Secara terang-terangan mereka tidak ada, terutama seperti kemarin ada deklarasi GagaK Lumejang.

“Memang Gagak Lumejang ini bergerak di bidang dan budaya, tapi acara dipake Sepuluh Asuro, kan gitu. Ini pun mendapat tanggapan dari masyarakat, dan MUI di Kecamatan Karangpawitan mengadakan pertemuan dan mengajukan agar Gagak Lumejang ini dibekukan, karena sudah salah menggunakan dari tujuannya,” jelas Abdurohman.

Ditambahkan Abdurohman, kenapa pada hari ini ANNAS muncul, pergerakan pada hari ini menyikapi daripada 10 Asuro yang dipakai kepentingan lain. Dan ini sudah dibahas bersama MUI, Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah, maka lahirlah keputusan untuk melaksanakan seminar sehari yang dilaksanakan saat ini.

“Kita berharap masyarakat faham tentang aliran sesat jangan hanya tahu nama saja, tetapi seperti apa didalamnya. Dengan seminar ini masyarakat bisa tahu dimana letak kesesatannya. Selanjutnya kita juga ingin menjaga kemurnian itu bukan hanya faham sesat, tetapi menjaga ajakan-ajakan yang mengakibatkan pemurtadan dari luar Islam,” pungkasnya. (Ndy)***

Komentar ditutup.