Hadir Membuka Seminar dan Workshop Nasional HIPPII, Ini Pesan Penting Ketua Umum DPP PPNI

FOKUS1,579 views

Hadir dalam acara, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), Dr Harif Fadhillah, S Kep, S.H M Kep, MH, Ketua Pengurus Pusat HIPPII , Dr Elis Puji Utami, S.Kep Ners, MPH, FISQua, Ketua Penyelenggara Seminar, Ns Siti Djubaedah, S Kep, M Kep, Ketua DPW PPNI PPNI Provinsi Jawa Barat yang di wakili oleh Bendahara, Ketua DPD PPNI Kota Bandung Ganjar Wisnu Budiman S.Kep Ners M.Kep FISQua dan tamu undangan dari Ikatan Himpunan di Jawa Barat, pengurus HIPPII Jawa Barat, para moderator serta narasumber.

Ketua Penyelenggara Seminar dan Workshop Nasional HIPPII, Ns Siti Djubaidah mengatakan, dalam kegiatan panitia menghadirkan para pakar atau narasumber baik dari DPP PPNI juga dari Direktur mutu Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Yanti Herman, SH, MH.Kes dan lainnya. Hari pertama dimulai dengan pembukaan termasuk diisi juga materi-materi dari narasumber.

“Hari kedua kita masuk ke Workshop, di workshop itu kita juga mengacu kepada Core Competency WHO, Sehingga kita bisa menerapkan di fasilitas kesehatan sesuai dengan Undang-undang nomor 17 dan juga STARKES,” jelas Siti.

Siti menyebut, ada 217 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Jabodetabek, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku yang juga menjadi peserta terbanyak. Ada sekitar 12 materi persentase yang disampaikan kepada peserta selama acara dua hari berlangsung.

“Kita berharap IPCN menunjukan kompetensinya yang disesuaikan dengan fungsinya sebagai motor penggerak PPI Bagaimana seorang IPCN sebagai seorang perawat profesional yang dalam menjalankan tugas sesuai dengan standar kompetensi kekhususan yaitu dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan alhamdulillah saat ini sedang dalam proses pengesahan melalui DPP PPNI, dan harapannya dapat berlaku diseluruh Indonesia.

Di tempat yang sama, Ketua Pengurus Pusat HIPPII, Dr Elis Puji Utami , menyampaikan, IPCN sebagai motor penggerak PPI yang terus menerus berupaya memastikan terlaksananya PPI di setiap lini pelayanan kesehatan, karena seyogyanya PPI itu tanggung jawab bersama seluruh profesional kesehatan, bukan hnya tanggung jawab seorang IPCN atau Komite PPI

“Maka inilah yang menjadi penguatan pada sesi ini, sehingga itulah HIPPII sebagai wadah teman-teman IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) untuk bekarya menunjukan prestasi profesional nya sebagai praktisi PPI,” kata Elis.

Ketua Umum DPP PPNI

Menyikapi adanya keluhan dalam masalah penerapan PPI, lanjut Elis, PPI ini hal yang sangat mudah dilihat tetapi bisa sulit atau bisa juga menerapkan, karena sifatnya adalah bisa dipelajari tapi bagaimana untuk bisa menerapkan. Hal ini biasanya yang selalu jadi masalah. Ini artinya bahwa banyak rumah sakit yang mengeluh dalam penerapan PPI tidak mudah.

“Maka bagaimana caranya?. Nah di setiap rumah sakit itu memiliki komite PPI atau Tim PPI. Disana ada para IPCN atau perawat pencegah pengendali infeksi. Dengan adanya peningkatan pengetahuan melalui pelatihan, seminar atau workshop dan seperti salah satu contoh pertemuan ilmiah tahunan seperti ini. Ini adalah untuk memberikan penguatan kepada mereka bahwa mereka ini tidak sendiri, mereka itu punya ilmu dan kompetensi,” beber Elis.

Hal inilah kata Elis, yang diupayakan ketika menjadi IPCN ketika ada permasalahan di rumah sakit, bisa melaksanakan. Satu hal lagi yang harus dipahami dan diketahui para IPCN, bahwa wadah dari HIPPII ini sudah ada di 27 provinsi di Indonesia. Melalui HIPPII wilayah-wilayah itu nantinya bisa ditampung tentang apa permasalahan atau apa yang harus dibantu untuk menerapkan ilmu tentang PPI di setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang ada di wilayah.

“Tugas dari HIPPII pusat adalah mengajak HIPPII wilayah untuk satu visi misi pada AD ART PPNI. Jadi pengembangan-pengembangan itu sudah dimuat bersama. Sehingga inilah yang menjadi penguatan pada HIPPII yang ada di wilayah tadi,” jelas Elis.

Elis berharap dengan digelarnya Seminar dan Workshop Nasional HIPPII, yang mana topik yang dibahas berkaitan dengan tugas-tugasnya, sehingga para IPCN bisa menerapkan, meng-update ilmunya.

“Yang sangat membuat kesan baik sekali, yang kami undang itu adalah para regulator. Kalau tentang profesi langsung dari DPP PPNI, Direktur Mutu Pelayanan Kesehatan Kemkenkes kemudian juga dari Lembaga akreditasi RS dari KARS dan dari PERDALIN ( Perkumpulan Pengendali Infeksi Indonesia) juga hadir. Sehingga dalam mengerjakan ini kita saling berkolaborasi tidak masing-masing. Ada support saling mendukung dan kita melaksanakan apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan,” papar Ketua Umum PP HIPPII.

Sementara, Ketua Umum DPP PPNI, Harif Fadhillah menyebut bahwa Pertemuan Ilmiah Tahunan yang dilakukan, merupakan budaya di organisasi PPNI. Dimana PPNI mempunyai banyak himpunan, sekitar 25 ikatan dan himpunan yang salah satunya HIPPII yang mempunyai budaya melakukan pertemuan ilmiah dengan membahas kegiatan-kegiatan ilmiah untuk memberikan informasi terbarukan, pada keilmuan di bidangnya masing-masing.

“Penekanan kepada perawat hari ini adalah, yuk kita sama-sama memacu untuk menjadi lebih profesional didalam melaksanakan pekerjaan kita, dan itu menjadi tuntutan masyarakat hari ini. Dan kita juga memerlukan pengetahuan yang lebih tinggi lagi terhadap profesi perawat ini,” kata Harif.

Ia berharap kegiatan tersebut menjadi kalender rutin oleh HIPPII khususnya, juga ada peningkatan dalam aspek yang lain selain seminar, informasi terbarukan, tetapi juga sudah bergerak pada yang disebut dengan Sistem Sertifikasi untuk perawat pengendali Infeksi atau IPCN. (Ndy)