Nadanya tinggi, suaranya terisak, menahan gemuruh di dada. Rasa bahagia terekspresikan dengan haru. Bagimana tidak, selama hidup, Kartini tidak pernah bermimpi akan menerima bantuan perbaikan rumah yang sudah lapuk dan keropos tersebut.
“Alhamdulillah, mendengar akan adanya bantuan bedah rumah dari Pemerintah Desa dan dibantu dari pihak Kecamatan tentunya saya bahagia dan bersyukur sekali. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya,” imbuh Kartini saat dikunjungi anggota Sat Pol PP Kecamatan Cibatu, Aep Saepudin.
Dia mengakui, sebagai buruh serabutan, penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Kartini sangat mengapresiasi program rutilahu karena sangat bermanfaat bagi warga sepertinya. Dia berharap akan semakin banyak warga berpenghasilan rendah yang ikut merasakan program baik dari Pemdes maupun Pemkab Garut.
Kondisi perekonomian keluarganya belum memungkinkan baginya untuk tinggal di rumah layak huni. Sebagai ibu rumah tangga, Kartini belum bisa membantu suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci motor.
“Alhamdulillah katanya kami akan mendapat bantuan rehab rumah agar kami bisa tinggal di rumah yang nyaman. Semoga akan semakin banyak masyarakat yang merasakan program rutilahu karena pastinya sangat terasa manfaatnya,” kata Kartini, istri dari Odang (65) yang memiliki tiga anak.
Sementara, mewakili Camat Cibatu, anggota Sat Pol PP, Aep Saepudin saat meninjau kondisi rumah Kartini mengatakan, Rutilahu itu sendiri adalah kondisi kebalikan dari rumah layak huni yaitu rumah yang tidak memenuhi persyaratan rumah layak huni dimana konstruksi bangunan tidak handal, luas tidak sesuai standar atau membahayakan bagi penghuninya.
“Insya Allah akan kami laporkan kepada pimpinan dan semoga ada tindaklanjut agar ibu Kartini mendapat bantuan rehab rumah,” pungkas Aep. (Jepri)