Maknai Kebangkitan Nasional, GANNA Garut Deklarasi Bahaya Narkoba bersama Garut Humanity Ambulance dan Pelita Intan Muda

FOKUS2,812 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ketua Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kabupaten Garut, Igie N. Rukmana, S.Kom, memaparkan bahaya Narkoba dan dampaknya bagi penerus bangsa kepada puluhan crew Garut Humanity Ambulance dan pengurus Pelita Intan Muda Cabang Garut.

“Karena Narkoba sangat berbahaya maka sosialisasi harus sering diadakan agar anak muda sebagai penerus bangsa menjadi generasi tangguh tanpa Narkoba,” jelasnya disela-sela kegiatan santunan oleh Garut Humanity Ambulance di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia di Jln. RSUD dr. Slamet, Desa Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (10/05/2024).

Dalam Sosialisasi Anti Narkoba bertema “Mewujudkan Generasi Bebas Narkoba dengan  Semangat Kebangkitan Nasional” itu, Igie menyatakan sosialisasi itu ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada anak muda sebagai penerus bangsa mengenai Narkoba dan bahayanya. Selain itu pula ditujukan untuk mengurangi jumlah anak-anak muda yang terkontaminasi dengan narkoba.

“Agar menjadi pemuda harapan bangsa sesuai dengan Semangat Kebangkitan Nasional,” tutur Igie yang juga menjabat sebagai Ketua DPW GANNA Provinsi Jawa Barat.

Sejalan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024, Igie juga berharap kepada pemuda sebagai penerus bangsa yang hadir dalam acara tersebut yakni puluhan crew Garut Humanity Ambulance dan anggota Pelita Intan Muda Cabang Garut dapat menjadi penggerak di lingkungannya masing-masing.

Igie N. Rukmana, S.Kom

“Karena narkoba tidak hanya masuk di sekolah dan kampus, akan tetapi pondok pesantren pun diincar oleh pedagang narkoba,” katanya.

Menurut Igie, Kabupaten Garut sangat rentan terhadap peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Posisi sebagai tujuan destinasi wisata menjadikan Garut sebagai ladang yang empuk bagi pengedar narkoba.

“Jika sudah terkena narkoba maka dampaknya dapat menghancurkan masa depan, bahkan sampai meninggal dunia. Yang  lebih menyedihkan lagi jika  melakukan hal-hal yang merugikan orang lain,” jelasnya.

Igie mengatakan Indonesia saat ini sudah masuk darurat narkoba. Hal itu pun sudah dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia Darurat Narkoba karena perkembangan pengguna narkoba meningkat cepat sekali.

“Hal ini sangat mengkhawatirkan terutama untuk generasi muda. Di mana setiap tahunnya 20.250 orang meninggal karena narkoba dalam usia masih produktif, yakni antara 15 sampai 35 tahun,” papar Igie.

Lebih lanjut Igie mengingatkan dampak lanjutan dari penyalahgunaan Narkoba, yakni kejahatan seksual. Oleh karena itu, agar kejahatan seksual tidak berkelanjutan, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika setiap hari melakukan penutupan situs yang mengandung pornografi.

“Namun masih saja setiap hari bermunculan situs  pornografi baru,” paparnya.

Diakhir materinya Igie mengimbau milenial dari Garut Humanity Ambulance dan Pelita Intan Muda dapat menjaga diri dan meningkatkan pertahanan diri dari pengaruh narkoba dengan mengisi waktu luang untuk belajar agama.

“Perang terhadap narkoba tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi perlu bersama-sama, legislatif, yudikatif, dunia pendidikan, tokoh agama dan Penggiat Anti Narkoba. Semua ambil peran mengambil peran untuk membentengi generasi muda dari pengaruh narkoba,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *