Isak Tangis Orangtua Siswa, Warnai Detik-detik Kedatangan Bus Study Tour Jogja SMPN 3 Garut

FOKUS5,065 views

Para sisiwa yang mengalami luka-luka, langsung mendapatkan pemeriksaan tim medis di lokasi. Ada juga beberapa yang langsung di bawa ke RSUD dr Slamet untuk dirujuk dan pemeriksaan lebih lanjut.

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman

“Semua yang kecelakaan tadi malam ada 17 orang yang luka ringan dan sedang, sekarang diperiksa lagi. Ternyata ada yang diduga patah, kelseleo dan memar sehingga perlu ditindaklanjuti,” ujar Wabup Helmi kepada wartawan, usai menerima kedatangan para siswa.

Saat ini, lanjut Helmi, tim medis bekerjasama dengan pihak sekolah, merujuk untuk pengobatan lebih lanjut dan untuk biaya pengobatan akan ditanggung Pemerintah Kabupaten Garut. Disinggung kaitan dengan pengurusan pihak Jasa Raharja, Wabup Helmi menyebutkan sedang dalam proses pengurusan.

Helmi Budiman memastikan, jumlah siswa yang menjadi korban tragedi tergulingnya bus pada kegiatan study tour Jogja tersebut adalah 17 orang.

“Memang dari sana yang 17 ini sudah luka, dan kita belum tahu karena mereka luka dalam. Nah ini yang akan ditindaklanjuti. Kalau ada diluar itu (yang 17), berasa ada yang sakit, bisa diperiksakan ke tim medis,” katanya.

Dari 17 orang siswa ini, sambung Helmi, sekitar dua atau tiga orang yang kondisinya perlu secara intensif dalam penanganan. Dan khusus siswa pada bis yang kecelakaan, sementara diliburkan sekolahnya.

Wabup Helmi mengatakan, memang kalau melihat kepentingan pendidikan, study tour ini kepentingan pembelajaran bagi siswa, kepentingan para guru juga bagaimana bisa menerangkan yang terkait dunia pendidikan sejarah dan budaya.

“Jogja misalkan salah satunya, karena daerah ini cukup bersejarah. Namun kita tetap harus memakai prosedur yang ketat, apalagi musim seperti sekarang ini, harus lebih hati-hati lagi. Saya serahkan nanti kepada dinas, bahwa semua sekolah yang akan melaksanakan study tour harus lapor kepada dinas. Nanti dinas pendidikan yang akan memberikan arahan terkait prosedur yang harus ditempuh,” tandasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin M Pd menyampaikan, berharap kedepan semua sekolah yang akan melaksanakan study tour, seperti apa yang disampaikan wakil bupati.

“Study tour ini bukan hanya piknik-piknik saja, tetapi ada nilai edukasinya. Kenapa tadi Jogja jadi salah satu alternatif, karena banyak sejarah dan kebudayaan yang luar biasa. Makanya, bukan di Garut tidak ada, sangat ada. Tetapi pilihan ke Jogja adalah salah satu alternatif,” katanya.

Kedepan, lanjut Kadisdik, seperti halnya amanat wakil bupati, dalam hal prosedur keberangkatan study tour, benar-benar ditata dengan baik dari mulai persiapan, keberangkatan hingga kembali. (Ndy)

Komentar ditutup.