“Jualan pernak-pernik Agustusan ini musiman, dari 25 Juli sampai nanti 17 Agustus. Kalau jualan bendera di Garut sudah 8 tahun, turun temurun orangtua,” ujar Dindin saat ditemui hariangarutnews.com, Selasa (03/08/21).
Dindin mengatakan, harga bendera merah putih yang ditawarkan pun beragam tergantung jenis dan ukurannya.
“Untuk harganya berbeda-beda mulai Rp.10 ribu seperti bendera plastik, sampai Rp.120 ribuan itu ada bendera background,” terang Dindin.
Namun, Dindin mengaku penjualannya mengalami penurunan hingga 75 persen sejak pandemi Covid-19 bergulir.
“Pemasukan sekarang hampir gak ada 75 persenan. Sebelum pandemi barang terjual habis 4 karung, sekarang paling habis satu karung setengah dalam 21 hari dari pertama jualan” papar Dindin.
Dindin mengungkapkan bahwa meskipun lapaknya masih sepi pembeli, namun tidak menyurutkan semangatnya berjualan.
“Di masa sekarang kan warga mungkin mementingkan buat makan, jadi pembeli bendera agak berkurang, tapi saya menunggu aja mudah-mudahan ada rezeki, ” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan hariangarutnews.com, saat wawancara berlangsung belum ada pembeli yang mendatangi lapak tersebut.
Selain itu, pedagang bendera lainnya, Jajang(42) juga mengaku pendapatannya berkurang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) level 4 di Kabupaten Garut.
“Dulu sebelum pandemi sehari bisa dapat 200 ribu sampai 300 ribu. Tapi sekarang sudah tiga hari jualan pembelinya berkurang, apalagi PPKM sekarang ditambah lagi satu minggu ke depan, repot juga” ujar Jajang saat ditemui di lapaknya, Jalan Otista, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (03/08/21).
Jajang mengatakan bahwa dirinya hanya mengambil keuntungan beberapa ribu rupiah saja dari penjualan bendera. Asalkan bisa mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya.
“Barangnya beli lagi, dapat untungnya satu-dua ribu. Kalau dijalanin kan ada buat di rumah, buat jajan anak. Karena ekonomi lagi sulit, kita berdo’a aja rezeki Allah yang atur,” ungkapnya.
Jajang juga menyampaikan harapan kepada pemerintah Kabupaten Garut agar memperhatikan para pedagang yang terdampak pandemi Covid-19.
“Harapannya kepada pemerintah supaya lebih tegas lagi terutama dalam pembagian bantuan agar tepat sasaran bagi warga yang benar- benar terdampak, seperti para pedagang kecil, ” pungkasnya. (Nuy)
Komentar ditutup.