“Terbayang kalau kita hanya punya guru PNS dan PPPK saja tidak ada Honorer, anak-anak kita belum tentu bisa melaksanakan pembelajaran yang memadai semuanya. Oleh karena itu, atas nama Pemkab Garut, saya selaku Wakil Bupati mengucapkan terima kasih atas dedikasi para guru (Honorer) selama ini kepada kami masyarakat Kabupaten Garut yang membutuhkan pendidikan,” ungkap Helmi dalam sambutannya.
Lanjut disampaikan Wakil Bupati, terkait rekruitmen PPPK, pada awal saat dikumpulkan secara online oleh para Menteri, ia merasa senang karena waktu itu se Indonesia mendapatkan satu juta yang kemudian di break down, Garut mendapatkan 8.800. Namun dalam perjalanannya ternyata sumber dananya tidak dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melainkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Ketika dihitung di APBD Kabupaten Garut, 8.800 itu ternyata menghabiskan anggaran Rp504 miliar, sedangkan kapasitas fiskal kita, tahun ini saja kurang dari Rp500 miliar. Saya sudah hitung dengan pak Sekda, sekitar Rp450 miliar,” jelas Helmi.
Ditahun lalu, sambung Helmi, kapasitas fiskal Garut ini Rp600 miliar dan tahun ini 2021 hanya Rp450 miliar. Makanya kata Helmi, dengan berat hati, Pemkab Garut hanya bisa mengajukan 196. Akan tetapi, lanjut Helmi, para guru honorer jangan khawatir, kalau sekarang guru ini hanya 196 orang, ditahun 2022 bisa 1.200 orang untuk guru PPPK Kabupaten Garut. (Ndy)
Komentar ditutup.