Bangkitkan UMKM, Teh Jodha Jadi Saksi Semangat Wanita Binangkit Indonesia (WBI) di Garut

FOKUS327 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Perempuan kini tak lagi hanya berperan di balik layar rumah tangga, tapi mulai bangkit dan mengambil peran aktif di era globalisasi. Wanita Binangkit Indonesia (WBI) di Kabupaten Garut hadir sebagai ruang pengembangan potensi yang memberikan peluang bagi perempuan dari berbagai kalangan usia untuk belajar, berkarya, dan berinovasi tanpa batas.

Komunitas yang didirikan pada 3 Juli 2025 oleh Hj. Wulan Anggraeni SE bersama rekan-rekannya ini telah berhasil mengumpulkan sekitar ratusan perempuan anggota yang tersebar di Garut dan berbagai daerah di Indonesia. Bersama anggotanya, Wulan ingin membuktikan bahwa dengan semangat, keteguhan, dan kecakapan, perempuan dapat menjadi sosok yang mandiri, kuat, dan mampu mewujudkan mimpi dan perubahan nyata di era digital.

“Membangun komunitas perempuan tentu tidak tanpa tantangan. Sebagai founder, sebisa mungkin saya harus tegas ketika mengambil keputusan. Saya berharap, ibu rumah tangga tak lagi harus bekerja di luar rumah, tapi tetap bisa berkarya dan produktif lewat program ekonomi kreatif tanpa mengabaikan pengasuhan anak,” ungkap Wulan kepada hariangarutnews.com, Kamis (06/11/2025).

Pembina WBI ini berpilosofi, biarkan orang mengenal WBI. Personal branding yang kuat bisa berdampak langsung pada produk yang ditawarkan. Dan jangan takut menggali potensi lain, nanti akan ketemu dengan sendirinya, pungkas Wulan.

Pengurus WBI Kabupaten Garut.

Sementara Ketua WBI, Hj. Tuti Susilawati, S.Pd., M.Pd mengatakan, WBI yang memiliki Sekretariat di Jalan Karangpawitan, Desa Sindangalih, Kecamatan Karangpawitan ini dirancang supaya perempuan dapat menghasilkan pendapatan dari rumah tanpa meninggalkan peran mereka sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Dirinya mengakui bahwa dinamika emosi dan perasaan yang khas pada perempuan kadang menjadi ujian tersendiri.

“Kami berharapĀ para perempuan tidak merasa takut dan skeptis dengan perkembangan jaman. Kalau kita merasa takut, justru kita akan menjadi manusia yang tertinggal. Kita tidak akan pernah digesek dengan perkembangan teknologi jika kita mampu memanfaatkannya,” tegas Tuti.

Ketua WBI mengungkapkan, WBI terbuka untuk semua yang ingin berkontribusi dan belajar. Semangat kolaborasi antar anggota membuat komunitas ini semakin kuat. Kegiatan dalam komunitas ini sangat beragam, mulai Bhakti Sosial, Penanaman Pohon, Penanganan Hukum terhadap Kasus Perempuan dan Anak, Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi serta kegiatan lainnya.

Teh Celup Jodha, hasil produk UMKM Komunitas WBI.

“Melalui berbagai kegiatan ini, WBI berharap dapat memberikan manfaat dan dukungan bagi perempuan dan keluarga di Indonesia, khususnya di Kabupaten Garut. Mesk baru terbentul, dalam perjalanannya saat ini pun WBI sudah memproduksi kemasan Teh Celup Jodha yang menawarkan banyak manfaat,” ungkap Tuti.

Dia menerangkan tentang teh yang diproduksinya. Selain kepuasan, kata Tuti, para penikmat teh Jodha akan bereksperimen dengan campuran dan rasa unik yang mungkin tidak tersedia di pasaran. Teh Jodha menjadi saksi semangat kebangkitan perempuan dari berbagai latar belakang.

“Dengan menggabungkan berbagai daun teh, herba, dan tumbuhan, WBI membuat campuran teh yang dipersonalisasi dan disesuaikan dengan preferensi rasa dan kebutuhan kesehatannya. Selain itu, teh celup buatan WBI memungkinkan pengalaman minum teh yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dari awal proses pembuatan, pengemasan hingga produksi semua dilakukan oleh anggota WBI,” ujar Tuti berpromosi.

Lebih jauh Ketua WBI berharap, komunitasnya ini menjadi ruang berbagi yang inspiratif untuk para ibu rumah tangga, pelaku UMKM, guru, hingga konten kreator untuk membangun kemandirian finansial melalui pemberdayaan yang ada di WBI.

“Kenapa banyak ibu rumah tangga merasa insecure? Karena adanya mental blocking, merasa tertinggal dari mereka yang sudah terlihat mahir. Padahal mereka hanya lebih dulu memulai. Kita juga bisa kok, asal mulai aja dulu,” pungkas Tuti.***(Igie)

Komentar