Kisah Win, Mantan Pemandu Lagu di Garut yang Pernah Jadi Simpanan Pejabat

FOKUS1,333 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Menjadi seorang Pemandu Lagu (PL) Karaoke atau Ladies Companion (LC), ini adalah cerita yang bukan lagi menjadi rahasia umum. Salah satu teman saya, sebut saja namanya Win (29), adalah contoh PL yang bisa sukses setelah melewati ribuan malam-malam kelam. Ya, dunia malam selalu memiliki segudang cerita menarik dan unik untuk dikisahkan.

Win membagikan kisah hidupnya. Profesi satu ini memang banyak dipandang sebelah mata. Dia membagikan cerita yang amat mengejutkan. Ceritanya begitu mencuri perhatian.

Awal mula kenal dengan Win, kami pernah mewawancari saat Dia menjadi SPG salah satu prodak kecantikan pada tahun 2016. Dari situ kami jadi mulai dekat, sampai sekarang kami masih berkomunikasi dengan baik walaupun tidak intens.

Beberapa hari yang lalu di akhir Agustus 2025 kemarin, Win main ke kantor redaksi, kami bercerita banyak hal. Tapi saya lebih tertarik untuk mendengar cerita dia waktu “aktif” menjadi PL daripada saya bercerita tentang kehidupan jurnalis.

Win berkisah. Dia mengaku sebagai seorang PL di salah satu room karaoke yang ada di kawasan Garut Kota dan sekitarnya. Ia biasanya menemani tamu-tamu untuk bernyanyi, minum-minum, atau bahkan sekedar ngobrol. Namun mirisnya, Win juga rupanya menyediakan jasa ‘plus-plus’ kepada setiap tamunya yang datang.

Kala itu, Win tinggal di kost yang dibiayai oleh tamu langganannya. Mereka kenal dari tempat karaoke Win bekerja. Win tak menyangka, pria yang membiayai kost-annya itu ternyata seorang pejabat di Garut. Karena sudah intensif bertemu, si pria kemudian merayu Win untuk menjadi wanita simpanannya. Dari situlah Win mulai mengenal dunia simpanan, namun syaratnya dirinya harus berhenti menjadi PL. Kata Win, dia punya jabatan cukup lumayan di salah satu instansi pemerintahan.

Mendengar kisahnya, Win terbilang salah satu PL yang memiliki jam terbang tinggi alias laris. Ia pun tak segan membocorkan rahasia dan trik dalam menarik tamu ataupun pelanggan. Namun, cara yang dilakukan Win ini terbilang cukup mengimani. Ia mengungkapkan bahwa dirinya percaya rezeki sudah ada yang mengatur. Win juga rajin berpuasa Senin dan Kamis agar Ia mudah mendapatkan seorang pelanggan.

Ditempat karaoke, kata Win, PL ada grade-nya. Saya penasaran jobdesk PL itu apa saja. Dia menceritakan bahwa, selain memilihkan lagu dan menemani bernyanyi, PL juga menemani mabuk dan harus siap di raba-raba.

“Bayangkan, badan kita dipegang-pegang oleh orang yang tidak kita kenal. Kita tidak bisa protes karena memang dibayar untuk itu. Kita dipaksa untuk bernyanyi sambil selalu tersenyum. Kalau terlihat saja sedikit rasa kesal di wajah, kita akan diprotes dan bisa-bisa dipecat karena pembeli adalah raja,” ungkap Win.

Syarat sebagai PL selain memiliki suara yang bagus, juga harus kuat mental. Karena persaingan antar PL juga ketat. Di karaoke tempat Win bekerja di sediakan mess, suasana disana sangatlah ruwet. Hampir setiap hari terjadi perkelahian antar PL, biasanya didasari saling iri. Memilih bekerja di dunia malam, tentu banyak resiko yang diterima oleh Win. Menurutnya, banyak sekali rekan sesama PL yang iri akan keberhasilannya dalam menarik pelanggan.

“Syarat laku selain mengerjakan puasa Senin-Kamis, kita harus menjadi yang paling semangat di ruang karaoke meskipun kita sedang capek atau merasa tidak nyaman, karena tangan-tangan tidak dikenal yang terus menerus menggerayangi tubuhku,” ungkap Win.

Win bilang, kebanyakan PL tidak punya tabungan karena memang gaya hidup yang didesak kebutuhan penampilan, dan ada juga untuk membiayai keluarganya di desa. Waktu itu, daripada tinggal di mess, Win memutuskan untuk tinggal di kost sendirian. Bisa dibilang Win adalah seorang PL yang beruntung dibandingkan yang lain, karena dia disukai pelanggannya yang menempatkan Win tinggal di kosan. Sebut saja pria yang memiliki jabatan di pemerintahan tadi namanya Si Om. Win juga cukup pintar, uang yang dihasilkan dia tabung dan dibelikan perhiasan.

Win mengungkapkan, Si Om berusaha membuat dirinya untuk keluar dari dunia malam. Win diminta untuk mencari pekerjaan halal, maka Si Om akan tetap membiayai kost dan memberikan uang bulanan, juga dibelikan motor. Jika ketahuan kembali jadi PL, maka fasilitas akan dihentikan Si Om.

“Orang yang datang tidak akan menghormatimu. Kamu hanyalah properti yang bisa dimanfaatkan untuk nafsu mereka,” ujar Win menirukan kata-kata Si Om saat diminta berhenti jadi PL.

Si Om sudah berkeluarga, dan beberapa kali Win diajak dinas keluar kota, dijemput oleh sopirnya. Awalnya Win tidak punya perasaan kepada Si Om, karena secara fisik Si Om tidaklah rupawan. Dia mau menjadi simpanan karena alasan ekonomi, tapi pada akhirnya Win beneran jatuh cinta dan sering cemburu ke istri sahnya.

Kecemburuan itu yang membuat Win diam-diam menjalani profesinya kembali menjadi PL. Ia kembali menjalani hari-hari sebagai wanita penghibur lelaki hidung belang. Pelanggannya mulai dari penegak hukum hingga pejabat pemerintah. Tidak sedikit pula juga pengusaha di wilayah Garut yang rutin ‘memakai‘ Win.

Setelah ketahuan Win balik lagi menjadi PL, Si Om mengamuk besar, mereka bertengkar hebat, tapi lagi-lagi berbaikan dan Win berhenti jadi PL. Si Om sangat protektif karena memang dia mau mendidik Win menjadi orang yang lebih baik, mencari pekerjaan yang halal, tidak mabuk-mabukan, jauh dari teman-teman pria yang nakal dan menjalankan sholat lima waktu.

Saat itu, meski kebutuhannya tercukupi, Win mulai menemukan ketidaknyamanan. Sebagai perempuan, dia juga ingin merasakan menjadi istri biasa. Bukan jadi wanita simpanan yang didatangi seenaknya. Terkadang, dia iri jika melihat pasangan lain pergi jalan-jalan tanpa ada beban takut ketahuan orang lain.

Mulai saat itu Win sudah membiasakan dirinya untuk sholat lima waktu. Si Om sempat berkata, “Kalau suatu hari kamu mau menikah, gak apa-apa. Tapi kamu kenalkan dulu calon suamimu kepadaku, aku akan menilai apakah dia laki-laki yang baik dan punya penghasilan yang cukup baik dan stabil untuk membiayaimu. Silahkan nanti kamu minta kado apa saja akan aku belikan,” ungkap Si Om. Intinya, Si Om rela melepaskan Win asalkan Si Om yakin Win akan hidup bahagia dengan laki-laki tersebut.

Pintu hidayah bisa datang dari mana saja. Jalan hidup seseorang juga bisa berubah. Begitu pun dengan kisah Win, mantan PL sekaligus Pekerja Seks Komersial (PSK) yang kini sudah menjadi muslimah religius dan berhijab. Dia mengaku hidupnya mulai berubah setelah bertemu dengan lelaki di tempat kerjanya yang kini menjadi suaminya.

Singkat cerita, Win kini sudah menikah dengan laki-laki yang punya pekerjaan tetap. Suaminya begitu mencintainya, mereka hidup bahagia dan tinggal dengan keluarga kecilnya dirumah mereka sendiri di perumahan Kota Bandung. Hidupnya sudah tercukupi lebih dari cukup. Win sudah berhijrah. Ia pun sudah lama bertaubat dan tidak ingin mengulangi masa lalunya.

“Saya nangis, kenapa dengan diri saya dulu? Sekarang saya benar-benar bertobat. Saya minta sama Allah, hapuskan semua masa lalu itu dan saya bener-bener gak akan melakukan itu lagi. Naudzubillah. Karena saya sudah mendapat pasangan yang bisa menjaga melindungi dan menafkahi saya,” pungkas Win.***

Komentar