Pengelola TWA Gunung Papandayan Garut Ajak Masyarakat Sadar Wisata, Ini Kata Ginting

FOKUS1,416 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Gunung Papandayan merupakan salah satu destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam memukau dan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Terletak di kaki gunung, obyek wisata yang paling populer di Jawa Barat ini menyajikan panorama hijau perbukitan, pepohonan rindang, serta udara segar yang menyejukkan. Tempat ini menjadi pilihan sempurna untuk relaksasi sekaligus rekreasi bersama keluarga atau teman.

Dikenal dengan keindahan kawah, hutan mati, dan padang edelweiss. Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupann Kabupaten Garut, kini semakin memanjakan pengunjung dengan fasilitas lengkap, layanan prima, dan beragam aktivitas alam yang menantang.

Salah seorang pengelola TWA Gunung Papandayan, Ginting, mengungkapkan destinasi ini bukan hanya gunung api aktif yang mempesona, tetapi juga pusat wisata alam dengan fasilitas dan layanan lengkap.

“Kami ingin wisatawan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan penuh cerita ketika berwisata di gunung Papandayan ini,” ujar Ginting, Minggu (10/08/2025) .

Ginting menerangkan, tiket masuk di hari biasa untuk wisatawan nusantara Rp30 ribu, pelajar Rp23 ribu, dan wisatawan mancanegara Rp200 ribu. Di akhir pekan atau hari libur, tarif untuk wisatawan nusantara menjadi Rp40 ribu dan mancanegara Rp300 ribu.

“Ada layanan tambahan seperti camping, terapi air panas belerang, foto prewedding, hingga paket shooting, Area parkir luas, menara pandang, toilet, musholla, shelter, dan keamanan 24 jam juga tersedia,” bebernya.

Papandayan, kata dia, menawarkan pengalaman tak terlupakan eksplorasi kawah, trail run, sepeda gunung, berkemah, hingga berburu foto milky way di langit malam. Wisatawan juga, imbuhnya, bisa mengunjungi Kawah Papandayan, Air Terjun, Sungai Unik, dan Hutan Mati yang ikonik.

“Kawasan ini menjadi rumah bagi fauna langka seperti elang jawa, trenggiling, dan lutung, serta flora khas pegunungan seperti edelweiss, puspa, dan pohon suagi,” kata Ginting.

Ia melanjutkan, untuk pecinta alam, tersedia tiga area camping, Ghober Hoet (kapasitas 300 orang, view kawah dan sunrise), Brondong Camp (dekat kolam terapi air panas), dan Pondok Saladah (dekat padang edelweiss). Semua dilengkapi toilet, musholla, shelter, dan sekuriti.

“Bagi yang ingin kenyamanan ekstra, Papandayan memiliki cottage mulai dari tipe Lemo yang cozy untuk 2 orang hingga Cantigi berkapasitas 20 orang dengan private pool dan masih banyak cottage menarik lainya, Papandayan itu paket lengkap. Mari sama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian alamnya,” ungkapnya berpromosi.

Menutup perbincangannya, Ginting menyampaikan upaya pemerintah perlu di dukung oleh masyarakat. Masyarakat, kata dia, sebagai pendukung pariwisata juga perlu dipersiapkan agar sadar terhadap potensi wisata.

“Sadar Wisata, istilah yang sering kita dengar dimaksud sebagai partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu wilayah dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Maka sadar wisata dijabarkan antara lain dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar siap untuk berperan sebagai tuan rumah yang baik dan memahami, mampu serta bersedia untuk mewujudkan unsur-unsur Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah di lingkungannya masing-masing.

“Masyarakat sadar wisata adalah sikap mental atau moral yang membuat nyaman wisatawan, seperti ramah dan menghindari untuk tidak menerapkan “aji mumpung”. Pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Itu menjadikan tanggung jawab bagi kita semua,” pungkas Ginting.***(Igie/Jobtrain Uniga)

Komentar