Ngaruwat Warisan Budaya Leluhur, Presiden Asep Sedunia Apresiasi Kampung Bareto Gelar Acara Nyawang Bulan

FOKUS1,208 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Demi menjaga budaya leluhur, Dewan Adat Kabupaten Garut (DAKG) beserta beberapa tokoh kasepuhan Kabupaten Garut menggelar acara Nyawang Bulan yang dilaksanakan di Kampung Bareto, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa barat. Sabtu (09/08/2025).

Lewat acara Nyawang Bulan, Ketua Dewan Adat Kabupaten Garut, Dr. (HC) Cepi Kusma, S.pd., mengungkapkan kegiatan digelar bertujuan untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam kemajuan kebudayaan yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

“Ini adalah salah satu visi misi kami sebagai dewan adat untuk mempertahankan, ngarawat ngaruwat warisan leluhur,” ucap cepi saat diwawancara.

Ia juga menjelaskan, acara Nyawang Bulan adalah salah satu tradisi leluhur yang memiliki makna spritual, makna filosofi dan hal-hal positif didalamnya.

“Nyawang bulan adalah tradisi turun temurun yang dilakukan oleh orangtua kita dulu yaitu tadabbur alam atau bersyukur terhadap semua karunia yang telah tuhan berikan kepada kita, dimana pertengahan bulan atau bulan purnama ini ada sebuah energi besar alam semesta yang bisa memberikan dampak positif kepada kita ketika mengadakan sebuah acara berdoa atau tasyakur,” tuturnya.

Acara Nyawang Bulan bagian dari implementasi dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Kedepannya, acara Nyawang Bulan ini akan diadakan setiap satu bulan sekali di malam purnama. Ia juga menyebut, akan menghadirkan para tokoh-tokoh adat dan budaya agar para peserta yang hadir tidak hanya mendapatkan nilai spritual, juga mendapatkan pengetahuan baru tentang kebudayaan.

“kita akan menghadirkan tokoh tokoh budaya, tokoh-tokoh adat yang bisa memberikan nilai nilai positif, nilai nilai leluhur kepada peserta yang mengikuti acara ini, dimana nanti ada sesuatu hal yang bisa di petik oleh semua peserta, bukan hanya segi spritual saja, tapi segi pengetahuan dan edukasi akan kita sajikan di tempat ini,” ucap cepi.

Ia berharap, acara ini bisa menjadi ajang silaturahmi antar penggiat budaya pecinta seni dan pelaku adat istiadat, dan semoga menjadi warisan budaya tak benda sehingga acara ini tidak hanya dilaksanakan oleh para pegiat kebudayaan, tetapi juga oleh siapa saja yang ingin melaksanakannya.

”Kami harap acara ini menjadi acara warisan budaya tak benda, jadi kami akan mencoba untuk mengajukan bahwa nyawang bulan itu adalah salah satu Khazanah budaya Garut yang bisa di kategorikan menjadi warisan budaya tak benda, sehingga nanti acara acara ini bisa dilakukan bukan hanya disini, bukan hanya di Kampung Bareto, bukan kami saja dewan adat, tapi di semua daerah daerah yang ingin mengikuti tradisi ini, itu bisa dilaksanakan,” tuturnya.

Ketua DAKG bersama Presiden Asep Sedunia

Sementara, Presiden Paguyuban Asep Sedunia, Asep Jaelani, berpendapat, acara Nyawang Bulan ini adalah kegiatan luar biasa yang bisa menciptakan ruang komunal bagi peserta yang hadir.

“Ini menjadi kesempatan bagi semua warga untuk bersilaturahmi, berbagi cerita dan mempererat tali persaudaraan,” ucap asep.

Ia juga mengatakan, acara ini bisa menjadi wadah bagi para budayawan Garut untuk bisa berkreasi, berinovasi dan menjaga budaya yang hampir punah.

“Dengan berkumpulnya budayawan ini di acara Nyawang Bulan, ini bisa menjadikan hal yang sangat positif untuk menjaga pelestarian budaya,” ucap asep.

Ia juga berharap, semoga ini bisa menjadi pembersih diri kita agar bisa terus berinovasi dan bertambah keimanan serta keislaman kepada sang maha pencipta.

“Dengan Nyawang Bulan ini, menghasilkan kebersihan, bersih hati dan pikirannya, sehingga bisa berkolaborasi, berinovasi dan bisa bekerja dengan baik dan benar, dan yang lebih utama, di Nyawang Bulan ini lebih mendekatkan diri kepada sang maha pencipta yaitu Allah SWT, sehingga bertambah keimanan dan keislaman kita,” pungkasnya.***(Jobtrain Uniga/San-Faisal)

Komentar