Pemkab Garut Kunker ke Sentra Industri Bawang Merah di Brebes, Bupati Syakur : Simbol Keberhasilan dan Dedikasi Para Petani Mengelola SDA

FOKUS1,503 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bawang merah, yang sering disebut sebagai “emas merah” oleh para petani, telah menjadi ikon pertanian yang sangat terkenal dari Kabupaten Brebes. Brebes, daerah yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah ini, tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena produksi bawang merahnya yang melimpah dan berkualitas tinggi.

Berkenaan dengan hal tersebut, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, beserta rombongan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke sentra industri bawang merah di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Kamis (24/07/2025). Rombongan diterima langsung di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Brebes.

Bupati Garut berkunjung ke BUMP.

‎Tak hanya itu, Bupati Garut berserta rombongan juga mengunjungi langsung salah satu Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang berlokasi di Desa Sidamulya Kecamatan Wanasari, untuk melihat langsung produksi bawang merah di lokasi tersebut. Bawang merah Brebes telah mendapatkan banyak pengakuan dan penghargaan di tingkat nasional maupun internasional. Produk ini sering kali memenangkan berbagai kompetisi dan pameran pertanian, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu komoditas terbaik dari Indonesia.

‎”Kunjungan ini dalam rangka mengoptimalisasi potensi bawang merah di Kabupaten Garut dengan melihat langsung perkembangan komoditi bawang merah disini. Brebes ekonominya maju karena bisa memanfaatkan bahan dasar bawang. Ini yang mau kita pelajari,” ungkap Bupati Syakur.

Bupati Garut menerima cinderamata dari Wakil Bupati Brebes.

Syakur menuturkan, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, daerah ini merupakan sentra produksi bawang merah di Indonesia atau sebagai salah satu penyuplai kebutuhan bawang merah nasional, dan 60% kebutuhan bawang merah di Provinsi Jawa Tengah disuplai dari Brebes.

‎Pada tahun 2024, lanjutnya, luas tanam bawang merah di Brebes mencapai 26.628 hektare dan luas panen 26.964 hektare dengan produksi mencapai 409.107 ton pada tahun tersebut. Adapun, kata Syakur, salah satu upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Brebes dalam memproduksi bawang merah ini yakni melalui peran Badan Usaha Milik Petani (BUMP).

‎”Kunjungan ke BUMP Desa Sidamulya ini diharapkan menjadi salah satu referensi ke depan tentang bagaimana membangun bidang pertanian, baik dari hulunya, dari bibitnya, hingga tanaman. Nanti hasilnya pun juga diolah, sehingga bisa memberikan dampak yang baik, terutama dalam menjaga kestabilan harga dan nilai tambah kepada masyarakat,” ujar Syakur di sela-sela kunjungannya.

‎Ia mengungkapkan beberapa praktik baik atau best practice yang dilakukan di Kabupaten Brebes akan coba direplikasi di Kabupaten Garut, dengan harapan semakin banyak petani Garut yang berminat terhadap komoditi bawang merah ini, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan serta meningkatkan kemandirian Kabupaten Garut terhadap komoditi bawang merah.

Foto bersama rombongan Pemkab Garut dan Brebes.


‎”Kami sudah merencanakan untuk mengirimkan para petani-petani muda yang berminat untuk berkecimpung dalam bidang komoditi bawang ini. Kita coba skala kecil dulu sebagai uji coba. Jika berhasil, kita perluas. Ini bisa menjadi peluang besar bagi ekonomi masyarakat Garut. Perlu diingat bawang merah Brebes tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat, tetapi juga merupakan simbol keberhasilan dan dedikasi para petani dalam mengelola sumber daya alam yang ada,” kata Bupati Syakur.

Sementara itu, Wakil Bupati Brebes, Wurja, menyambut baik kunjungan tersebut dan berharap kerja sama ini membuka ruang kolaborasi yang lebih luas di masa depan. Ia menegaskan pentingnya saling berbagi pengetahuan antar daerah demi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

‎”Kami berharap apa yang kami tunjukkan nanti dapat menjadi bahan pertimbangan dan inspirasi untuk diterapkan dimodifikasi atau disesuaikan dengan karakter wilayah di Kabupaten Garut, begitu pula sebaliknya kami pun sangat terbuka untuk belajar dari Garut yang tentu memiliki inovasi dan potensi pertanian yang tidak kalah menarik untuk kami gali lebih dalam,” tandasnya.

Dirinya berharap kunjungan ini tidak hanya menjadi ajang studi banding, melainkan juga membuka peluang sinergi nyata antar daerah dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih tangguh dan mandiri khususnya bawang merah, dan juga demi ketahanan pangan untuk kesejahteraan petani.***

Komentar