Kepala Diskop dan UKM Kabupaten Garut Sebut 442 Desa/Kelurahan Siap Operasikan Koperasi Merah Putih, Ini Kunci Suksesnya

FOKUS494 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Sebanyak 421 desa dan 21 kelurahan di Kabupaten Garut kini siap mengoperasikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih atau Koperasi Kelurahan (Kopkel) Merah Putih. Ini menjadi tonggak penting setelah seluruhnya rampung dalam pembentukan badan hukum.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kabupaten Garut, Ridzky Ridznurdhin, saat ditemui di kantornya, Kamis (03/07/2025). Dirinya mengungkapkan, bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih.

“Kecepatan Garut dalam merealisasikan program ini tak lepas dari dukungan penuh Bupati dan Wakil Bupati Garut yang mengalokasikan anggaran khusus. Ini menunjukkan satu komitmen besar bahwa Pemerintah Kabupaten Garut sangat mendukung program strategis nasional, yaitu koperasi desa merah putih,” ujarnya.

Tahap selanjutnya, kata Ridzky, adalah penguatan kelembagaan melalui penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan pembahasan aspek pembiayaan. Pihaknya menegaskan bahwa Kopdes Merah Putih tidak hanya dilihat dari perspektif jangka pendek.

“Diskop UKM Garut bersama Kementerian dan BUMN sedang menggarap berbagai bab lanjutan agar koperasi ini cepat beroperasi dan melayani masyarakat. Koperasi Merah Putih akan memiliki beberapa unit layanan, antara lain Agen Sembako yang nantinya akan menjadi mandatori untuk mendistribusikan beras, kebutuhan pokok penting (bapokting), dan gas. Lanjut Klinik Desa dan Apotek Desa, Layanan Simpan Pinjam yang dikhusukan untuk kegiatan produktif, bukan konsumtif. Kemudian Layanan Logistik dan Layanan usaha lainnya sesuai kebutuhan dan potensi lokal, guna mendorong inovasi dan pemetaan produk unggulan desa,” beber Ridzky.

Kadiskop dan UKM Kabupaten Garut ini juga mengungkapkan bahwa kendala utama bukan pada pembentukan, melainkan pada operasional usaha dan penguatan SDM pasca pembentukan. Ia menyoroti pentingnya konsentrasi pada penguatan SDM dan pembiayaan untuk pengembangan Kopdes Merah Putih ke depan.

“Dua faktor ini saya kira perlu betul-betul menjadi konsen dan fokus utama bagi Dinas Koperasi dan UMKM dalam rangka pengembangan jobdesc merah putih kedepannya,” jelasnya.

Esensi dari Kopdes Merah Putih sendiri, imbuh Ridzy, adalah ekonomi sirkular, di mana seluruh sumber daya baik manusia maupun bahan baku menggunakan potensi lokal. Hal ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Mesin pertumbuhan diharapkan ada muncul di desa melalui instrumen atau alat tools-nya itu adalah koperasi desa merah putih,” kata Ridzky.

Ia mengajak seluruh warga Garut untuk memanfaatkan keberadaan koperasi ini dengan bergabung menjadi anggota. Banyak keuntungan yang bisa didapat, seperti akses bahan baku yang lebih murah dan akses permodalan produktif.

“Sebab pada akhirnya keberadaan sebuah koperasi terutama koperasi merah putih tergantung pada partisipasi warga, jadi pengurus itu hanya sekedar jajaran manajemen yang ditunjuk oleh para anggota yang diberikan mandat, yang paling penting bagaimana tingkat partisipasi warga untuk bergabung itu kata kunci kesuksesannya,” pungkasnya.

Komentar