Wayang Golek Menggema di Garut, Warga Antusias Menghadiri Pengenalan Program Makan Bergizi Gratis dan PP Tunas

FOKUS1,256 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ribuan masyarakat Garut antusias menghadiri pertunjukan wayang golek yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Kementerian Komunikasi dan Digital dalam rangka mengenalkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan PP Tunas melalui pertunjukan wayang golek sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama anak-anak sebagai penerus generasi mendatang.

Gelaran dengan tajuk “Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat Di Era Digital” ini berhasil menarik animo warga Garut dengan pertunjukan wayang golek dari Giriharja 3 Putra, pimpinan Yogaswara Sunandar Sunarya, di Alun-alun Balubur Limbangan Kabupaten Garut, Jum’at (20/06/2025).

Membuka acara secara resmi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, Margianto SH, menyambut baik dengan kegiatan sosialisasi tentang program MBG, apalagi disesuaikan dengan kondisi budaya yang ada di Kabupaten Garut khususnya dan Jawa Barat pada umumnya, yakni wayang golek.

“Dengan program MBG ini artinya, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan generasi yang diharapkan mampu, memiliki daya saing, bisa bersaing di dunia internasional, dan kita berharap lahir generasi masa depan yang gemilang,” harap Margianto.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Tata Kelola Pemenuhan Gizi pada Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Prof Dr Ir Sitti Aida Adha Taridala menyampaikan, hingga saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau di lapangan disebut dapur MBG, sampai dengan Bulan Juni 2025, sudah ada sekitar 1.600 SPPG yang beroperasi se-Indonesia.

“Sekarang ini, stok SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang akan menjadi kepala SPPG, itu kita kekurangan. Di akhir Juni target kita itu, 1.994 akan bekerja semua, sehingga kami tiga hari lalu melakukan pelatihan, pendidikan SPPI khusus seribu orang untuk menutupi yang kurang itu,” terang Sitti Aida.

Pendidikan SPPI khusus ini dilakukan, lanjut Sitti Aida, karena akan banyak Dapur/SPPG yang beroperasi. Ia juga menyebut, ada 30ribu orang SPPI yang sedang melaksanakan pendidikan untuk mencapai target 30ribu Dapur/SPPG di akhir tahun 2025, dengan sasaran penerima manfaat sebanyak 92,8 juta jiwa di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Sitti Aida juga menjelaskan, dalam pelaksanaan kegiatan MBG, di satu SPPG itu ada kepala SPPG, ahli gizi untuk memastikan bahan kualitas asupan makanan yang diberikan dan akuntan untuk mencatat transaksi transaksi-transaksi keuangan dalam merealisasikan program, memastikan semua keuangan tercatat.

Upaya pemerintah untuk menyiapkan generasi emas tidak hanya dari aspek fisik, namun juga mental. Plt. Direktur Komunikasi Publik Marroli Jeni Indarto menekankan pentingnya pengaturan platform digital karena anak-anak sudah menjadi pengguna platform-platform tersebut.

“Kita perlu menjaga anak-anak di ruang digital agar mereka dapat menggunakan gawai dan berbagai platformnya dengan aman dan nyaman”, tukasnya dalam dialog dengan tokoh Cepot yang dimainkan oleh dalang Yogaswara Sunandar Sunarya.

Hal ini merupakan amanat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS) yang ditetapkan oleh Kementerian Komdigi 28 Maret 2025 lalu. PP Tunas merupakan wujud nyata kehadiran negara untuk menjamin keamanan anak di lingkungan digital. Sebab, satu dari tiga pengguna internet di Indonesia itu adalah anak-anak.
(Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *