Dinas Pertanian Garut Lakukan Gerakan Serentak bersama Petani Mengendalikan Tikus Sawah

FOKUS2,110 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka mengendalikan populasi hama tikus yang menyerang tanaman padi sawah telah dilaksanakan kegiatan gerakan serentak pengendalian hama tikus di areal persawahan Desa Kersamenak. Kegiatan ini melibatkan kelompok tani dan warga sekitar dengan antusias tinggi.

Dalam Kegiatan ini juga didampingi unsur Forkopimcam, Kepala UPT Pertanian Wilayah I, Koordinator Penyuluh Kecamatan Tarogong Kidul, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) se-Kabupaten Garut dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Tarogong Kidul di Desa Kersamenak Kecamatan Tarogong Kidul.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan serentak se Jawa Barat yang dikomandoi oleh Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat yang diikuti seluruh Kabupaten Kota se Jawa Barat.

Kegiatan gertak merupakan langkah antisipasi serangan tikus khususnya agar tidak meluas, karena hama tikus dapat merusak padi sawah sampai puso sehingga dapat mengancam penurunan produksi padi sawah khususnya di Kabupaten Garut. Pengendalian tersebut menggunakan Emposan Tikus dengan bahan aktif belerang yang dimasukan pada lubang aktif tikus. Sehingga koloni tikus yang ada didalam tanah mati terkena asap emposan.

Melalui pengedalian tikus ini diharapkan menjadi kegiatan rutin yang dilakukan semua take holder yang terkait termasuk petani padi sawah di semua kecamatan di Kabupaten Garut, “Dinas Pertanian sudah menyiapkan bahan pengendalian OPT Utama yaitu Tikus, Penggerek Batang Padi (PBP), Wereng Batang Coklat (WBC), Kresek/ BLB dan Blas untuk menekan agar setiap padi yang ditanam bisa dipanen agar tercapainya swasembada pangan” tegas Aden Kurniawan selaku Subkoor Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Garut.

Koordinator POPT Kabupaten Garut, Ahmad Firdaus menyampaikan luas keadaan serangan hama tikus di Kabupaten Garut periode 15 Juni 2025 kategori serangan ringan seluas 46 Ha dengan luas waspada 163 Ha yang tersebar di 10 kecamatan diantaranya Kecamatan Tarogong Kidul.

Ahmad Firdaus juga memberikan arahan bahwa gerakan pengendalian ini harus membuahkan hasil nyata karena setiap tanaman harus bisa dipanen karena perlindungan tanaman itu merupakan tanggung jawab kolektif dari semua stake holder terkait.

“Kiat sukses dalam mengendalikan hama tikus khususnya yaitu Bersama sama atau Kompak, pengendalian dalam hamparan yang luas serta berkelanjutan,” tegasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *