HARIANGARUTNEWS.COM – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menegaskan bahwa perluasan gedung Perpustakaan Umum Kabupaten Garut akan menjadi “ekosistem pengetahuan dan wawasan” guna mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan sumber daya manusia berkualitas.
Hal ini disampaikan Bupati Syakur saat menghadiri acara Ground Breaking Perluasan Gedung Layanan Perpustakaan Umum Kabupaten Garut, Penyerahan Bantuan Bahan Baca Bermutu, Peluncuran Buku Aneka Ragam Khasanah Warisan Budaya Garut, dan Launching Spot Baca di halaman Perpustakaan Umum Kabupaten Garut, Jalan RSU, Kecamatan Tarogong Kidul, Jumat (13/06/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Abdusy Syakur Amin menyampaikan rasa bahagianya atas perluasan gedung perpustakaan ini. Ia menekankan relevansi inisiatif ini dengan harapan Presiden Prabowo untuk memiliki sumber daya manusia berkualitas pada tahun 2045, yang salah satu maknanya adalah memiliki pengetahuan yang memadai.

“Tentu saja hari ini merupakan hari yang berbahagia bagi kita semua, karena kita akan memperluas gedung perpustakaan yang kita harapkan jadi semacam ekosistem pengetahuan, ekosistem wawasan,” ujarnya.
Bupati Garut juga menyoroti pentingnya perpustakaan sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Selain itu, ia juga mengapresiasi peningkatan kunjungan ke perpustakaan yang semakin meningkat. Menurutnya, perpustakaan bukan hanya tempat membaca, melainkan juga tempat berdiskusi dan bertukar pikiran yang representatif.
“Yang pasti bahwa, kami sangat bahagia sekali bahwa pada hari ini yang pertama selain fisik, kita memperluas wawasan, yang kedua juga tadi saya mendapatkan informasi bahwa sekarang kunjungan ke perpustakaan ini semakin meningkat. Ini menurut saya suatu hal yang patut diapresiasi,” kata Bupati Garut.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Aminudin Aziz dalam sambutannya, menyatakan bahwa kegiatan hari ini adalah sebuah “kesaksian” dari kerja sama yang erat dengan mitra di Komisi X DPR RI. Ia menambahkan bahwa komitmen Perpusnas terhadap peningkatan literasi masyarakat tidak tergoyahkan, bahkan di tengah adanya rekonstruksi dan efisiensi anggaran.

“Ini adalah pembuktian bahwa kami di tengah-tengah adanya rekonstruksi anggaran, efisiensi anggaran, tapi yang namanya bantuan untuk masyarakat apalagi terkait masalah peningkatan literasi, itu kami tidak sedikitpun tidak ada satu sen pun yang kami potong untuk acara ini, kegiatan program ini. Dan ini didukung penuh oleh bapak ibu di Komisi X,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pemotongan anggaran hanya dilakukan pada pos-pos seperti perjalanan dinas dan rapat di luar kantor, namun tidak menyentuh bantuan untuk perpustakaan di desa maupun kelurahan.
“Sehingga ketika kami ditanya apa anggaran yang dipotong, saya katakan anggaran yang dipotong itu adalah untuk perjalanan dinas, untuk rapat-rapat di luar kantor. Sedangkan untuk bantuan-bantuan perpustakaan di Desa, kelurahan, itu tidak satu sen pun kami potong,” pungkasnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Garut, Totong, melaporkan berbagai capaian dan inisiatif yang mendukung peningkatan literasi di Garut. Totong menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Garut di bidang perpustakaan dan kearsipan, bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Rangkaian kegiatan tersebut, kata Totong, meliputi Ground Breaking, bantuan buku bermutu, peluncuran buku Khasanah Budaya Garut, pemusnahan arsip, serta pameran virtual arsip digital.
“Perpustakaan Nasional bekerja sama dengan Pemkab Garut dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berkomitmen untuk meningkatkan budaya baca dan tingkat literasi masyarakat di Kabupaten Garut. Dengan adanya bantuan bermutu ini, Garut mendapatkan hampir 38 ribu buku, terima kasih Pak, untuk disebar ke perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat,” jelas Totong.
Totong juga mengumumkan peluncuran buku “Aneka Ragam Khasanah Warisan Budaya Garut” sebagai upaya promosi dan pengenalan warisan budaya Garut kepada generasi muda agar tetap terjaga dan lestari. Selain itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan juga berupaya meningkatkan kegemaran membaca dan literasi secara digital melalui “Spot Baca”.
“Tentunya ini adalah salah satunya bagaimana mewujudkan Garut Hebat dan Berkelanjutan,” papar Totong.
Totong juga mengungkapkan adanya peningkatan drastis dalam kunjungan perpustakaan. Ia berharap perluasan gedung ini akan semakin meningkatkan kunjungan perpustakaan, menjadikan minat baca sebagai gaya hidup, dan literasi sebagai investasi masa depan bangsa.
“Perlu kami sampaikan Pak Bupati bahwa kunjungan perpustakaan biasanya 75-100 tapi sekarang sudah mencapai 250-300 orang perhari begitu. Bahkan dalam hal-hal tertentu, momen itu bisa sampai 400-500, ini biasanya para pelajar TK/PAUD, SD, SMP, SLB, SMA/SMK dan Sederajat, Mahasiswa serta Masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa bantuan yang diberikan oleh Perpustakaan Nasional RI meliputi bantuan bahan bacaan bermutu sebanyak 15 ribu eksemplar buku dan 15 unit rak bagi 9 desa/kelurahan dan 6 Taman Bacaan Masyarakat, serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp5,2 miliar untuk perluasan gedung layanan perpustakaan beserta perabot dan koleksi perpustakaan.***