HARIANGARUTNEWS.COM – Ikatan Pencat Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Garut pada Sabtu (31/05/2025) secara resmi menggelar Lomba Seni Tradisional dan Festival Pencak Silat 2025 di SOR Bela Diri Ciateul Jalan Merdeka, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabulaten Garut.
Kategori yang dilombakan yakni Tunggal dan Rampak, mulai dari jenjang Pra Usia Dini, Usia Dini, Pra Remaja, Remaja, dan Dewasa, di mana lomba seni tradisi ini diikuti oleh 150 peserta yang menampilkan gerakan seni tradisi dari puluhan paguron dengan ciri khasnya masing-masing, dan terfokus pada keindahan serta gerak.
Ketua IPSI Kabupaten Garut, yang juga Wakil Ketua III Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut, Agus Mulyana dalam sambutannya menyampaikan, Lomba Seni Tradisional dan Festival Pencak Silat 2025, sebagai wujud komitmen untuk terus melestarikan dan mengembangkan pencat silat yang merupakan warisan budaya bangsa
“Tentunya kegiatan ini mengandung semangat yang sangat kuat, semangat untuk menjadikan pencat silat bukan hanya sebagai seni bela diri namun juga sebagai bagian dalam membentuk karakter yang kuat sehat jasmani dan rohani serta daya saing yang tinggi,” ungkap Adis, sapaan akrab Ketua IPSI.
Ia melanjutkan pencak silat merupakan bagian dari identitas dan budaya bangsa dan memiliki sejarah yang panjang yang di wariskan dari generasi ke generasi, sehingga pencak silat bukan hanya sekedar gerak fisik.
“Oleh karena itu, Lomba Seni Tradisional dan Festival ini bukanlah sekedar ajang untuk menunjukan kehebatan, namun lebih dari itu merupakan momentum para pecinta pencak silat untuk bersatu berbagi pengalaman dan memperkuat komitmen untuk memajukan pencak silat di Jawa Barat. Kami juga memberikan motivasi bagi para atlet yang akan bertanding BK Porprov nanti,” pungkas Adis.
Terpisah, sementara Ketua KONI Kabupaten Garut, Subhan Rohmansyah, berharap dari kegiatan pencak silat ini menjadi ajang produktif, konstruktif, dan inspiratif sebagai momentum untuk melahirkan atlet-atlet pencak silat berprestasi di tingkat daerah, nasional maupun internasional.
“Pencak silat dibentuk oleh situasi dan kondisi. Kegiatan ini pun bertujuan untuk melestarikan dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya didalamnya, agar bisa berkembang dan mengakar dalam jiwa serta pemikiran warga masyarakat Garut khususnya. Hal ini sebagai langkah nyata IPSI Garut dalam kontek pelestarian budaya. Salah satu contohnya yang dilakukan dengan menggelar Lomba Seni Tradisional dan Festival Pencak Silat 2025 ini,” ujar Ketua KONI Garut.
Menurutnya, KONI adalah suatu organisasi olahraga untuk atlit-atlit yang berprestasi. Maka dari itu, sebagai induk dari seluruh cabang olahraga prestasi, KONI bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan prestasi olahraga bagi seluruh cabor-cabor yang menjadi tanggungjawabnya.
Masih menurut Subhan, dalam waktu dekat KONI akan menghadapi Porprov 2026, oleh karenanya dia berpesan kepada seluruh atlit untuk lebih giat berlatih dan meningkatkan lagi kemampuan yang dimilikinya supaya bisa berlompetisi dengan atlit-atlit dari daerah lain yang ada di Jawa Barat.
“Melalui kegiatan seperti ini maka pembinaan atlet khususnya pencak silat akan semakin lebih baik serta sebagai ajang pencarian bibit atlet kedepan. Cabang olahraga pencak silat harus terus menata kualitas dengan baik, karena pencak silat diakui menjadi salah satu cabor penyumbang emas di berbagai event yang digelar. KONI Garut mengharapkan dari atlit-atlit pencak silat ini bisa mengharumkan nama Kabupaten Garut dimanapun dan kapanpun,” pungkas Subhan.***(Gie)