Baznas Garut Dikritisi, Legislator PDI-P Minta Transparan Soal Anggaran dan Respon Cepat Pengajuan Warga

FOKUS406 views

 

 

HARIANGARUTNEWS.COM – Anggota Komisi 4 DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, Yudha Puja Turnawan, soroti adanya kesenjangan dalam melakukan pelayanan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Garut yang dinilai lamban dalam merespon usulan-usulan bantuan untuk sosial kemanusiaan.

Hal ini disampaikan Yudha, usai menerima audiensi dari Komunitas Pemuda Akhir Zaman dan Aliansi Umat Islam yang membahas tentang beberapa persoalan pelayanan Baznas Garut, di Ruang Komisi 4 Gedung DPRD, Jalan Patriot Kelurahan Sukagalih Kecamatan Tarogong Kidul, pada Senin (26/05/2025).

“Semangatnya dari audiensi ini ingin ada perbaikan pelayanan dari Baznas itu sendiri. Yang memang tentu apa yang disampaikan oleh Pemuda Akhir Zaman berdasarkan pengalaman empiris mereka di lapangan dan juga pengalaman empiris saya. Karena ini ada SOP yang tidak matang. Kita berbicara misalkan kasus Mak Eja saja, tiga tahun permohonan ada dari kelurahan tapi baru di bulan Mei 2025 ini mau mendapatkan bantuan, setelah viral,” ujar Yudha.

Kemudian, lanjut Yudha, ada warga dhuafa yang keluarganya disabilitas dan memerlukan bantuan kursi roda tidak kunjung direspon atau direalisasi, meski sudah bolak-balik datang ke Baznas Kabupaten Garut.

“Tapi tadi beberapa wakil ketua meminta permohonan maaf kalau tidak ada yang optimal. Dan kita menangkap ada semangat untuk perbaikan di Baznas,” kata Yudha.

Yudha meminta, kedepan Baznas Garut agar lebih mengedepankan empati, tidak kaku terhadap aturan, karena banyak juga masyarakat yang belum mengerti terhadap prosedur permohonan ajuan bantuan kepada Baznas seperti halnya pengajuan harus ada rekomendasi UPZIS. Ia juga meminta Baznas tidak alergi dengan saran dan masukan.

“Karena Baznas ini disamping mereka mendapatkan hak amilin dan operasional 12,5 persen dari zakat yang dikumpulkan, Pemda Garut juga pertahun memberikan hibah Rp1 miliar untuk membantu operasional, agar lebih bagus dalam pelayanan,” terang Yudha.

Yudha menyebut, berdasarkan pengalaman dirinya, adanya nomor kontak WhatsApp pelayanan Baznas Garut seolah tak ada fungsi karena tidak ada respon bila ada ajuan bantuan, termasuk saat dirinya menyampaikan pesan melalui WhatsApp tersebut, padahal itu seharusnya direspon cepat.

“Kemarin ketuka saya mengirimkan pesan voice note yang panjang kepada Ketua Baznas Pak Abdullah Efendi, di hari Sabtu tanggal 24 Mei 2025, sekitar pukul 11 siang, jarak setengah jam kemudian baru Pak Efendi ini merespon WA dari saya yang tanggal 17 Mei. WA dari saya bukan meminta bantuan, tapi permintaan kepada pihak Baznas, Admin WA untuk merespon WA dari perangkat desa yang sedang memperjuangkan warga Garut yang terkena musibah maupun yang miskin extrim,” tandas Yudha.

Yudha menambahkan, masalah bantuan hibah Pemkab Garut untuk Baznas senilai Rp1 miliar adalah untuk mendukung kegiatan operasional Baznas disamping yang 12,5% dari pengumpulan zakat, ini agar pelayanan lebih baik.

“Harapan saya ini harus lebih optimal, walaupun tadi sempat diutarakan, sempat di tahun 2022 sekitar 300juta dialokasikan untuk Dewan Pengawas Baznas, tapi ini juga harus ada kepatutan, angka itu sangat besar,” katanya.

Yudha mengaku kerap menerima informasi dan keluhan dari pemerintah desa/kelurahan, ketika mengajukan kepada Baznas tidak kunjung ada assessment. Makanya, Pemkab Garut membantu operasional itu, agar Baznas bisa maksimal melayani masyarakat yang membutuhkan.

“Kita tidak berbicara harus dibantu, tapi harus tidaknya dibantu kan harus ada assessment. Sebenarnya kontek hibah itu agar Baznas, para amilin yang ada termasuk karyawan lainnya, itu bisa gerak cepat ke bawah. Ketika ada permohonan itu langsung ditinjau dulu. Anggaran Pemkab Garut yang Rp1 miliar ini mencukupi menurut saya untuk membiayai observasi ke lapangan,” tandasnya.

Pantauan media, hadir dalam audiensi, Ketua Komisi 4 DPRD Garut, Asep Rahmat, Wakil Ketua Komisi, HR Mochammad Romli, anggota Komisi, Putri Tantia, dan Yudha Puja Turnawan, Ketua Baznas Abdullah Efendi, dan para Wakil Ketua Asisten 1 Bambang Hafidz, Kabag Kesra Hj. Mekarwati serta perwakilan MUI)dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Garut. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *