Bupati Garut dan BPS Bahas Indikator Pembangunan RPJMD 2025-2030 yang Terukur dan Tepat Sasaran

FOKUS84 views

 

 

 

HARIANGARUTNEWS.COM– Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, turut hadir dalam kegiatan Sosialisasi dan Diskusi Indikator Pembangunan Acuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut. Acara yang bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman dan menetapkan indikator pembangunan yang terukur dan tepat sasaran, yang dilaksanakan di Mini Auditorium Kampus 4 Universitas Garut (Uniga), Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (06/05/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, serta para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Garut.

Dalam sambutannya, Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin menyampaikan pentingnya penetapan indikator pembangunan yang jelas dan terukur agar hasil kerja keras pemerintah daerah dapat terlihat dan terukur secara statistik. Ia mengakui adanya kebingungan terkait hasil pembangunan yang terkadang tidak sesuai dengan upaya yang telah dilakukan.

“Kemarin saya lihat data dari statistik yang mengatakan bahwa di Indonesia itu hampir 60% di bawah garis kemiskinan meskipun itu dibantah oleh BPS hanya 20%. IPM kita naik rata-rata 0,7 dan banyak hal kadang-kadang membuat kita bingung, rasanya sudah kerja keras namun hasilnya tidak seperti kelihatan. Di sini ada dua kemungkinan, pertama tidak terhitung dan kedua tidak tahu cara menghitungnya,” ujar Bupati.

Oleh karena itu, Bupati Garut menekankan pentingnya memahami cara menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan substansi di baliknya. Ia mengingatkan bahwa indikator hanyalah gambaran, bukan tujuan utama pembangunan.

“Pertama, terkait dengan gambaran melihat perubahan waktu ke waktu dan kalau tidak ada perubahan maka tidak tepat serta kita tidak boleh membandingkan wilayah dengan wilayah lain,” tegasnya.

Keterlibatan BPS diharapkan dapat memastikan bahwa penetapan indikator dilakukan dengan benar dan tujuan pembangunan dapat terarah. Bupati Garut mengingatkan bahwa IPM hanyalah angka antara 0 hingga 100, dan tujuan utama pemerintah daerah adalah mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Upaya bersama untuk menerjemahkan visi misi ke dalam indikator yang terukur bertujuan untuk memudahkan evaluasi secara dini, sehingga kesalahan dapat segera diketahui dan diperbaiki. Ia berharap setiap kegiatan memiliki indikator terukur agar evaluasi tidak memakan waktu lama.

“Maka saya minta kita sama-sama sepakati bahwa ini visi misi RPJMD Bupati Garut 2025-2030, dengan menjabarkan ukurannya tercapai dan tidak tercapai dan secara bersama kita share serta setiap pembangunan selalu ada prioritas,” ajak Bupati.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Garut, Nevi Hendri, menyampaikan materi terkait pengelolaan data, cara membaca data, dan interpretasi data. Nevi menekankan bahwa data merupakan titik awal dari setiap target pembangunan.

Sosialisasi dan Diskusi Indikator Pembangunan Acuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut

“Kemarin kita diskusi terkait dengan bagaimana caranya kita menentukan sebuah program yang sangat korelasi erat dengan pencapaian Bupati Garut khususnya untuk tercapainya visi misi. Karena apabila kita salah baca data maka target tersebut akan sedikit bias atau tidak tercapai,” jelas Nevi Hendri.

Ia menjelaskan perbedaan antara pemahaman statistik secara akademis dengan penerapannya dalam birokrasi. Birokrat tidak harus memahami rumus statistik secara detail, namun penting untuk memahami cara membaca dan menginterpretasikan angka-angka tersebut sebagai dasar kebijakan. Kepala BPS meyakinkan bahwa data yang dihasilkan dengan metodologi yang benar akan akurat.

“Namun yang perlu kita pertanyakan adalah pada saat kita memproduksi data tetapi kita tidak bisa menjelaskan metodologinya, ini yang bahaya karena di luar sana sudah banyak yang melek data dan di saat kita mempunyai konsep serta definisi yang jelas sesuai metodologi, insyaallah bisa menjelaskan,” tambahnya.

Nevi juga menyampaikan tugas BPS dalam melakukan pembinaan data statistik sektoral yang dihasilkan oleh SKPD. BPS hadir untuk membimbing dan mendampingi SKPD dalam menghasilkan data yang berkualitas.

Ia mengapresiasi keberadaan bidang statistik di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut sebagai muara perbaikan data.

“Dan Alhamdulillah sebenarnya bahwa di Kabupaten Garut ada Dinas Kominfo yang di dalamnya ada bidang statistik, nah ini menjadi muara dari para SKPD untuk melakukan perbaikan data dan BPS sudah banyak koordinasi dengan Diskominfo Garut,” ungkapnya.

Kepala BPS Garut berharap kolaborasi antara BPS dan seluruh SKPD dapat mendukung tercapainya visi misi Bupati dan Wakil Bupati Garut. Di akhir sambutannya, ia menyampaikan terima kasih kepada Bupati Garut atas kesempatan yang diberikan kepada BPS untuk berdiskusi.

Kegiatan sosialisasi dan diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Garut mengenai pentingnya data dan indikator yang akurat dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *