Dengan Motto “Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean”, Keluarga MC Profesional Indonesia Gelar Halal Bihalal 2025 di Garut

FOKUS179 views

 

 

 

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar sesama, Keluarga MC Profesional gelar Halal Bihalal pasca perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah/2025 Masehi dengan motto “Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean”. Acara di gelar di Kawasan Objek Wisata Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, pada Kamis (01/05/2025).

Ketua Pelaksana Halal Bihalal, Wa Rofi, dalam kesempatan sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para anggota Keluarga MC Profesional dari berbagai daerah, bisa datang ke Kabupaten Garut dalam acara Halal Bihalal. Meski digelar secara sederhana, namun tidak mengurangi khidmat dan makna acara.

“Atas nama panitia, kami sampaikan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan terdapat kekurangan. Namun intinya kami menginginkan silaturahmi yang erat antar sesama. Saya bangga para MC Profesional dari berbagai daerah bisa datang di Kabupaten Garut ini. Mudah-mudahan saya doakan, semuanya jobnya semakin banyak, dan kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT,” tutur Wa Rofi.

Ketua MC Profesional, Herni Nurbaiduri saat diwawancarai usai acara menyampaikan, bahwa esensi dari kegiatan Halal Bihalal ini lebih mengedepankan atau menjaga silaturahmi sesama MC dan saling tukar ilmu bagaimana bisa tetap eksis di masyarakat.

“Pada kesempatan ini Halal Bihalal diikuti oleh anggota dari seluruh Indonesia. Intinya kita adalah silaturahmi untuk lebih mempererat lagi, bahwa kita mempunyai komunitas dan memang di masyarakat begitu heterogen sekali. Makanya kita harus lebih mengasah semua skill dan keterampilan kita,” ujar Herni.

Ketua Pelaksana Halal Bihalal

Menurutnya, menjadi MC yang profesional adalah bagaimana tahu karakter audiens dan acaranya. Apakah itu acara Formal, Semi Firmal, Non Formal atau Adat Sunda, dan MC Profesional harus menguasai ilmunya.

“Kita harus punya skill dan memang intinya kita mempunyai ilmu publik speaking untuk menghadapi audiens,” tutur Herni.

Herni menjelaskan, gelar Halal Bihalal tersebut diikuti oleh MC Profesional se-Indonesia, namun karena banyaknya kesibukan para anggota, sehingga hanya perwakilan saja yang menghadiri acara. Keluarga MC Profesional ini lanjut Herni, berdiri pada tanggal 5 Mei Tahun 2018. Saat ini memiliki jumlah anggota sekitar 250 orang dari seluruh Indonesia.

“Mereka sudah memberikan apresiasi yang luar biasa, yang hadir ada yang dari Jakarta, Purwakarta, Bandung, Garut, Ciamis, Tasikmalaya. Pokoknya seluruh kota aja,” jelas Herni.

Masih kata Herni, yang hadir dalam acara adalah para MC Profesional yang multitalent, ada yang MC di pemerintahan, Wedding, Adat Sunda dan lainnya. Herni berharap Keluarga MC Profesional ini tetap dapat menjalin silaturahmi dan saling memberikan ilmu.

“Kita saling berbagi ilmu, saling sharing, yang penting bahwa kita tetap akan berkenan di hati masyarakat. Jadi kita tak perlu pujian tetapi masyarakat tahu, ini MC yang Profesional dan berkualitas di masyarakat,” paparnya.

Dalam mengasah bakat MC, pertemuan Keluarga MC Profesional kerap digelar dengan diisi penggalian ilmu, dalam Diklat atau sejenisnya untuk pengembangan talenta masing-masing, baik secara online maupun offline. Ini diikuti bukan hanya anggota Keluarga MC Profesional saja, siapapun yang mau belajar bisa mengikutinya.

Herni menyebut, pelaksanaan Diklat juga difokuskan untuk regenerasi. Bagaimana para pemula bisa memahami keilmuan sebagai seorang MC, mulai dari good looking, paham mana opening, body acara dan closing. Apalagi tuntutan masyarakat yang menggunakan MC, bagaimana MC harus bisa menyesuaikan keinginan masyarakat di jaman sekarang ini.

“Sekarang itu harus banyak gimik, sekarang itu memang Gen Z, kalau semacam untuk MC Wedding juga mereka pinginnya dari pada calon mempelai bukannya orangtua. Makanya mereka suka ada, yang namanya MC itu bukan baku dengan adat-adat Sunda, mereka akan menyerap semua budaya yang ada di Indonesia,” katanya.

Di tempat yang sama, salah satu anggota Keluarga MC Profesional asal Bandung, Wahyu Gumilar menyampaikan, bahwa kiat-kiat menjaga eksistensi di masyarakat, seorang MC harus terus berinovasi, banyak belajar, mau bertanya dan terus mengembangkan diri dengan potensi yang ada, sehingga bisa berkompetisi dengan MC yang lain secara sehat.

Wahyu menilai, penting menggali ilmu untuk pengembangan talenta seorang MC. Apalagi sekarang banyak lembaga-lembaga atau tempat kursus yang konsen di bidang publik speaking atau dunia per-MC-an. Alangkah lebih baik jika potensi yang dimiliki didukung oleh background pendidikan yang mumpuni agar bisa menjadi seorang MC yang dapat diandalkan dan profesional.

Saat ditanya pengalaman unik saat jadi MC, Wahyu mengaku pernah menjadi MC Internasional Wedding, yang konsepnya dalam perjanjian akan membawakan dua bahasa. Untuk tamu dari Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda disambung dengan bahasa Indonesia dan terakhir menggunakan Bahasa Inggris untuk tamu asing.

“Ini membuat saya puyeng, dan satu lagi saya harus menyampaikan makna dari seluruh rangkaian acara ke dalam Bahasa Inggris. Itu menurut saya sangat menantang dan Alhamdulillah dengan proses belajar saya bisa melewatinya dengan cukup baik,” ungkap Wahyu.

Wahyu mengajak, untuk sesama yang bergelut di bidang MC, jangan berhenti untuk terus berkarya dan terus belajar. Yang pasti menjadi seorang MC itu tidak hanya berbicara tentang kemampuan komunikasi, tapi harus didukung dengan pengetahuan, wawasan dan attitude yang baik serta background ilmu yang mumpuni. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *