HARIANGARUTNEWS.COM – Pada Selasa (22/04/2025), Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia, yang berlokasi di Jakarta, dan diterima langsung oleh Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf.
Dalam kesempatannya, Bupati Garut menyampaikan kunjungan dilakukan karena adanya keinginan dari Pemerintah Kabupaten Garut dan menyambut peluang untuk menghadirkan Sekolah Rakyat dimana hal tersebut menjadi salah satu program unggulan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
“Di situ akan diberi fasilitas yang lengkap, sarana prasarana yang memadai, disediakan asrama, Guru yang baik, makan, dan lain-lainnya, sehingga tidak ada alasan orang untuk tidak sekolah, dan kita berharap di situ akan muncul orang-orang yang hebat,” ujar Syakur.
Ia pun menilai jika hadirnya Sekolah Rakyat ini akan mampu memotong transmisi kemiskinan, yang menurutnya kemiskinan ini biasanya terjadi secara turun-temurun.
“Dengan adanya sekolah rakyat kita akan potong (transmisi kemiskinan), sehingga generasi berikutnya tidak mengalami yang kurang baik seperti sekarang,” tandasnya.
Syakur juga menyebut, program Sekolah Rakyat adalah salah satu strategi pemerintah untuk melakukan dalam rangka upaya memutus masalah transmisi kemiskinan.
“Transmisi kemiskinan itu begini, biasanya kalau kakeknya miskin, karena kemiskinan dia maka membuat anaknya miskin, kemudian membuat cucunya miskin,” ujar Bupati Syakur.
Berdasarkan penelitian yang sudah teruji dan terbukti, kata Syakur, salah satu cara untuk memutusnya adalah pendidikan yang berkualitas. Makanya, saat ini dicanangkan program pemerintah dengan namanya sekolah rakyat.
“Sekolah ini dibuat oleh pemerintah pusat yang prinsipnya adalah menyediakan pendidikan yang berkualitas, baik dan komprehensif,” jelas Syakur.
Para siswa di sekolah rakyat ini, sambung Bupati Syakur, adakan diberikan segala kelengkapan pakaian, peralatan sekolah dan lainnya termasuk uang sakunya. Para siswa tinggal fokus terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah.
“Ini difokuskan kepada yang miskin. Cuma ini kan masih proyek percobaan, di Indonesia kalau tidak salah sudah 200 yang ditetapkan dan itu pun dua tahap. Ada yang dilaksanakan tahun ini, ada yang nunggu dibangunkan dulu,” papar Bupati.
Untuk di Kabupaten Garut, lanjut Syakur, saat ini sedang berusaha supaya bisa dilakukan tahun ajaran sekarang, dan akan menggunakan fasilitas yang sudah ada yang dimiliki.
“Yang bisa dipakai untuk pembelajaran dan memadai untuk akomodasinya dan mungkin terbatas, kita akan coba untuk SP dulu, mungkin dua kelas rombel, kita akan ajukan, ya namanya ngajukan bisa diterima atau enggak, pasti banyak persyaratan,” katanya.
Namun Syakur berharap, kesempatan yang baik jika Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Garut bisa dilakukan tahap pertama saat ini karena akan lebih menguasai medan, karena yang kedua itu yang akan dibangunkan. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Garut adalah mempersiapkan guru-guru yang berkompeten untuk ditempatkan di sekolah tersebut.
Saat ditanya mengenai standar alat ukur katagori miskin, siapa saja warga yang boleh masuk di Program Sekolah Rakyat, Bupati Syakur menyatakan masih dalam proses di Kementerian Sosial RI, pungkasnya.
Sekolah Rakyat adalah program pendidikan yang dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin atau miskin ekstrem, yang dirancang oleh pemerintah untuk memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas.
Program ini berbentuk sekolah berasrama (boarding school) dan mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA. Sasarannya, anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang masuk dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat sendiri merupakan sekolah berasrama yang 100% gratis dan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Sekolah ini, nantinya akan terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA. (Ndy)