Antusias Warga Cinunuk Garut Hadiri Ceramah Ustad Evie Efendi

FOKUS580 views

Dalam ceramahnya, ia sering berinteraksi langsung dengan audiens, baik dengan candaan maupun pertanyaan reflektif. Karena gaya dakwahnya yang unik dan dekat dengan anak muda, Ustadz Evie Effendi menjadi salah satu dai yang banyak digemari oleh kalangan milenial dan generasi Z.

Ustad Evie Efefndi

Seperti dikatakan Ketua Yayasan Attadjuin Asy-Syuro sekaligus sebagai Ketua DKM Asy-Syuro, DR. H. Iyus Suryana, SH, MH. Pihaknya sengaja mengundang ustadz Evie Efendi di acara halal bihalal tersebut. Kegiatan yang menjadi agenda rutin tahunan usai idul fitri itu, setiap tahunnya menyajikan penceramah yang berbeda-beda.

“Kali ini kami mengundang ustadz Evie Efendi, disajikan untuk warga Cinunuk khususnya generasi muda di wilayah kami yang cukup berkembang meningkat. Ustadz Evie sering membahas tema hijrah, perubahan ke arah yang lebih baik, dan pentingnya istiqomah dalam menjalankan ajaran Islam. Beliau sering memakai analogi sederhana, memberikan contoh dari kehidupan sehari-hari yang mudah dipahami,” ujarnya.

H. Iyus ini, kendati dirinya sebagai pejabat negara, yakni sebagai Sekretaris Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia, tetapi dirinya tak sungkan mengelola masjid di kampungnya sebagai Ketua DKM. Dalam satu pekan jika ada libur, pasti menyempatkan pulang kampung berkumpul dengan warga. Apalagi halaman rumahnya yang cukup luas, digunakan kegiatan latihan seni budaya pencak silat oleh warga sekitarnya terutama generasi muda.

“Selain acara halal bihalal yang digelar hari ini, Insya allah hari Minggu kita melaksanakan khitanan massal yang melibatkan 30 anak yang kurang mampu. Yang dihitan tidak hanya warga Cinunuk, dari luar pun ada,” jelasnya.

Tambahnya lagi, dirinya menyampaikan rasa terimakasih atas kehadiran Danrem 062/Tarumanagara Garut, Kolonel Inf Nurul Yakin, M.A dan Bupati Garut Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M. Eng, kendati Danrem itu sendiri tidak mengikuti sampai tuntas karena ada kegiatan lainnya yang tidak bisa ditinggalkan. (Dimas)