Gerakan Garut Hijau Lestari, Membangun Hutan Desa di Hulu Cimanuk Jadi Kado Spesial Hari Jadi Ke-212
HARIANGARUTNEWS.COM – Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten yang memiliki posisi sangat strategis dalam pengelolaan sumberdaya alam, air dan lingkungan. Posisi strategis Kabupaten Garut dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu terkait dengan luas, jenis dan tipe kawasan lindung dan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS).
Garut menyumbang 14,9% luas kawasan lindung Jawa Barat. Kabupaten Garut hampir sebagian besar daerahnya memiliki fungsi lindung (84,99% (Perda Kabupaten Garut No. 29 Tahun 2011), demikian pula dari sisi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana hulu DAS Cimanuk ada di Garut. Dan jasa lingkungannya dirasakan oleh 3 kabupaten di hilir.
Dalam kaitan dengan bencana alam, Kabupaten Garut menempati posisi kerawanan bencana yang tinggi pula. Beberapa wilayah di Kabupaten Garut memiliki potensi gempa bumi, karena berada pada jalur gempa tektonik. Kaitannya dengan bencana longsor, juga memiliki topografi bergunung-gunung dengan intensitas curah hujan yang tinggi sehingga beberapa daerah sangat rentan dengan pergerakan tanah, banjir dan banjir bandang.
Tingginya kerusakan lingkungan salah satunya luasnya lahan kritis akibat alih fungsi lahan dari lahan lindung menjadi lahan pertanian holtikultura terutama terjadi di hulu hulu DAS Cimanuk, Cikandang dan Cikaengan, semakin menambah resiko tinggi bencana banjir dan banjir bandang. Sudah saatnya semua pihak peduli dan bersama-sama melakukan upaya perbaikan.
Bentuk kepedulian dan aksi nyata perbaikan lingkungan dan pengurangan resiko bencana maka, Yayasaan Citra Bina Bangsa kolaborasi dengan para pihak yaitu Kepala Desa Margamulya, Kepala Dusun, RT, RW dan Kelompok Tani Hutan dan warga masyarakat di Kampung Marga Bakti Blok Kebun Cisaroni dalam rangka Hari Jadi Garut ke- 212, pada Hari Selasa (11/02/2025) melaksanakan Gerakan Garut Hijau Lestari Ke-2 dengan Launching Hutan Desa wujudkan Green Village/Desa Hijau. Tema Kegiatan Hutan Terjaga Masyarakat Aman Sejahtera.
Kegiatan Penanaman Pohon ini merupakan Rangkaian Kegiatan Aksi Konservasi Tanah dan Air ke-7 tingkat Kabupaten Garut.
Hutan desa Margamulya adalah Hutan Desa Pertama yang diinisiasi dan diwujudkan konservasi lahan kritis seluas 1.5 Ha lahan HGU Perkebunan Papandayan dengan Model Agroforestry. Membangun Huitan Desa diwujudkan dengan menanam 2.500 pohon terdiri dari 1000 kayu-kayuan, 1000 pohon kopi dan 500 pohon buah-buahan dan Kelor.
Tujuan kegiatan tersebut wujudkan keseimbangan 3 pilar konservasi Ekologi, sosial dan dan Ekonomi, Secara Ekologi merehabilitasi lahan kritis supaya hijau kembali, Mengurangi Resiko Bencana, bentuk aksi nyata adaptasi sadar iklim, membangun ketahanan pangan dan membangun penguatan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat serta membangun Lumbung Sosial Kampung Marga Bakti.
Kepala Desa Margamulya dalam sambutannya menyampaikan dukungan atas terwujudnya Hutan Desa Margamulya semoga dengan kegiatan ini masyarakat bisa menjaganya supaya kegiatan ini membrikan manfaatnya nyata untuk perbaikan lingkungan, mencegah bencana dan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Hutan Desa adalah Zona penyangga untuk wilayah Desa Margamulya dan berfungsi sebagai daerah resapan air.
Kegiatan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Garut yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr Markut Farid MM, Kabag SDA Garut, Dinas Lingkungan Hidup, Kesbangpol, KCD V Dishut Jabar, BKSDA, Perhutani Garut, PGE Kamojang, Camat Cikajang, Kapolsek, Danramil Cikajang, Kepala Sekolah SDN Margamulya 2, Kades Margamulya, Kadus Margabakti, RW tokoh, ormas/LSM, Media dan undangan lainnya.
Mewakili Sekda, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr Markut Farid, membuka secara resmi. Dalam sambutannya menyampaikan apresaisi dan mendukung kegiatan Penanaman Pohon dan Hutan Desa dan diharapkan Penanaman Pohon bukan sekedar seremonial saja tetapi lebih jauh masyarakat harus menjaga dan memlihara supaya manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
“Terlebih berkaitan dengan pohon produktif kopi dan buah-buahan menunjang ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Pemerintah Garut sekaligus menghimbau dan mengajak seluruh masyrakat Garut untuk Peduli terhadap lingkungan untuk keberlaangsungan ekosistem dan kehidupan lebih baik. Kedepannya masyarakat sejahtera terhindar dari bencana,” tuturnya.
Sementara itu, Pihak Yayasan CBB Foundation, Uun Frinawaty mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan terkait dengan penguatan kelembagaan dan pengembangan masyarakat dengan model pendampingan komprehensif terintegratif, supaya output dari kegiatan Gerakan Garut Hijau Lestari dan Hutan Desa dapat terukur hasilnya dan berkelanjutan.
“Serta terbangunnya Hutan Desa di desa yang lain untuk lingkungan lestari. Lingkungan Bukan Warisan tetapi Titipan Untuk Anak Cucu dan masa depan.
Hutan Terjaga Masyarakat Aman Sejahtera. Salam Lestari,” katanya. (Ndy)