HARIANGARUTNEWS.COM – PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) bersama Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation) dan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, melaksanakan Kick Off Green Wakaf Kebun Gizi Stunting. Kegiatan yang diisi dengan penanaman pisang dan pepaya di lahan wakaf milik Masjid Sumurkondang, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, ini dilaksanakan pada Jum’at (07/02/2025).
Hadir dalam kegiatan Kepala Dinas Pertanian Garut Haeruman MP, Camat Cibatu H Budi Dermawan SE M Si, Kepala Bagian PKBL Jamkrindo, Nenden Kania Puji Asri, Ketua Salarea Dadan M Ramdan, Puskesmas Cibatu, perwakilan Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) Bandung, Kepala Desa Cibatu, Kepala Desa Kertajaya, tokoh masyarakat, dan kader/relawan Rumah Tangguh Stunting, serta tamu undangan lainnya.
Acara juga isi dengan pemberian bantuan 50 paket buah dan sayur untuk anak stunting, serta pelatihan relawan stunting yang ikut sebanyak 50 peserta.
Ketua Salarea, Dadan M Ramdan mengatakan, Kick Off Green Wakaf Kebun Gizi Stunting merupakan bagian dari program Rumah Tangguh Stunting dalam pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Cibatu.
“Dalam program ini, Jamkrindo dan Salarea Foundation menginisiasi kebun gizi untuk kebutuhan sayur dan buah yang hasil panennya dibagikan kepada target sasaran penurunan angka stunting,” katanya.
Dadan mengatakan, saat ini inisiasi kebun gizi ini diperluas area tanamnya dengan penanaman pisang dan pepaya di lahan wakaf milik Masjid Sumurkondang dengan memanfaatkan lahan wakaf.
“Rencananya akan ditanam 100 pohon pisang dan 200 pohon pepaya,” jelas Dadan.
Tidak hanya dua komoditas tanaman ini, Dadan menyebut bahwa di lahan wakaf juga dimanfaatkan untuk menanam sejumlah tanaman sayur. Sebelumnya, kebun gizi sudah dua kali panen sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, dan pakcoy. Sementara di green house, kebun gizi juga ditanam anggur dan tomat. Menurut Dadan, kebun gizi ini dikelola oleh relawan Komunitas Salarea dan Rumah Tangguh Stunting.
“Kami juga bekerjasama dengan kelompok tani Kertajaya untuk mengelola kebun wakaf. Kami berharap dengan perluasan area kebun gizi ini bantuan paket sayuran dan buah,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian PKBL Jamkrindo, Nenden Kania Puji Asri menjelaskan, sebagai BUMN pihaknya turut serta membantu pemerintah dalam pencegahan dan penanggulan stunting.
“Kebun gizi ini merupakan program berkelanjutan dari Jamkrindo bersama Salarea Foundation sebagai komitmen bersama dalam program anak stunting,” ujarnya.
Nenden bilang, Jamkrindo memfasilitasi pembangunan kebun gizi supaya bisa produktif menghasilkan sayuran dan buah secara berkelanjutan untuk menunjang program stunting yang memang bersifat jangka panjang.
“Mudah mudahan inisiasi ini membawa manfaat sosial lingkungan, khususnya bagi sasaran penerima bantuan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian Garut, Haeruman, menuturkan kegiatan yang diinisiasi oleh Salarea Foundation yang dinahkodai Dadan di wilayah untuk Kick Off Green Wakaf merupakan salah satu upaya atau langkah di dalam penanganan stunting.
“Tidak banyak orang yang seperti beliau melakukan hal-hal yang sifatnya swadaya, secara sendiri itu bisa dilakukan untuk upaya-upaya salah satunya adalah untuk penanganan,” ucap Haeruman.
Sementara, Camat Cibatu Budi Dermawan mengapresiasi Kebun Gizi Stunting dan kegiatan Pelatihan Relawan Stunting yang sangat bermanfaat salah satunya untuk perkembangan kesehatan anak-anak khususnya di Kecamatan Cibatu.
“Dengan adanya kegiatan relawan stunting ini anak anak kita menjadi sehat lagi,” pungkasnya. (Ndy)