Sebut Hasil dan Prestasi Pembangunan di Kabupaten Garut Sebatas “Diatas Kertas”, Ini Kata Rudy Gunawan dan Rawink Rantik

FOKUS1,715 views

“Kalau Pak Helmi, jawabannya empiris ya. Empiris itu berdasarkan pengalaman nyata. Pembangunan yang ada juga bisa dirasakan. Kalau memang tidak ada pembangunan, coba lihat jalan lingkar luar Kadungora atau flyover yang ada. Itu bukti konkret,” ujar Rudy dalam wawancara radio.

Meski mengakui masih ada kekurangan dalam tata kelola infrastruktur, Rudy menegaskan bahwa banyak hal positif yang telah dilakukan.

“Faktanya, pembangunan itu ada. Infrastruktur kita, termasuk di daerah-daerah, cukup signifikan,” tandasnya.

Terpisah, salah seorang Aktivis Garut, Rawink Rantik, kembali menanggapi hasil debat publik II yang digelar KPU Garut, panggung debat Pilkada Garut, kata dia, sejatinya bukan sekadar peragaan komunikasi adu kepintaran pengetahuan semata, tetapi sesungguhnya lebih kompleks, yakni adu keunggulan faktor gabungan (kombinatif).

“Pemenangnya bukan siapa yang bisa menjatuhkan lawan dan membuat lawan malu tak berkutik. Namun, lebih banyak terkait dengan bagaimana para kandidat bisa mengembangkan gaya komunikasi elegan-empatik. Bukan menyerang yang kemudian malah menjadi blunder buat dirinya,” beber Rawink.

Menurut Koordinator Koalisi Rakyat Garut ini, para kandidat dalam debat kemarin seharusnya bisa memenuhi tiga elemen gabungan sekaligus agar bisa berkomunikasi persuasif. Elemen itu adalah memenuhi ethos yaitu etika atau kredibilitas, kemudian logos  yaitu logika atau fakta, dan pathos yaitu emosi atau perasaan.

“Pada intinya makin tinggi kredibilitas etis komunikator, makin tinggi daya persuasi dan penerimaan pesan. Jadi jangan heran kalau ada kandidat yang terlihat cerdas, pintar, tetapi gagal mendapatkan simpati dan tone positif dari publik,” tandas. Rawink Rantik.

Kalau bicara keberhasilan, lanjut dia, Garut memiliki sejarah baru di periode Rudy-Helmi. Karena yang sebelum-sebelumnya, jangankan dua periode, satu periode saja ada yang tidak tamat atau selesai jabatannya.

“Jujur ya, meski kadang kami kerap bersebrangan, periode Rudy-Helmi salah satu sejarah baru untuk Kabupaten Garut, masyarakat pun berguru dalam politik terhadap beliau, walau secara tidak langsung, jurus dan langkah-langkahnya, cara dan pola mengambil kebijakan dalam mengemban amanah selaku pejabat politik Bupati dan Wakil Bupati banyak diadopsi oleh masyarakat Garut,” pungkasnya. (*)