Forkopim Kecamatan Banjarwangi Garut Dukung dan Apresiasi Penyuluhan Bahaya Narkoba oleh GANNA di Yayasan Akromul Qur’an

FOKUS1,325 views

Selain Forkopim Kecamatan Banjarwangi, turut hadir Ketua beserta Wakil Ketua Yayasan Akromul Quran, Hj. Ayi Rohilah S.Pd, dan Ai M. Nurhidayah, Kepala Sekolah SMP IT Akromul Quran, Jejen Jaelandi, Kepala MTs Darul Hikmah, H.Yadin S,Pd, Guru SMK IT Banjarwangi, Neng Hapsoh Tarfah Alawiah, Tokoh Pemuda Serka (Purn). Gan Ang Wibisono, Tokoh Masyarakat, Para Guru dan pelajar SMP IT Akromul Qur’an, SMK IT Banjarwangi, MA Assidik Cipaduk, MA Nurul Huda.

Sekretaris DPD GANNA Kabupaten Garut, yang juga Pemateri, Nendi Sajidin, dalam pemaparannya menyampaikan tentang berbagai jenis narkoba dan psikotropika yang banyak beredar di masyarakat. Hal ini harus menjadi perhatian pihak sekolah, siswa, maupun orang tua siswa itu sendiri.

“Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah siswa agar tidak terjerumus dalam dunia narkoba, salah satunya dengan mengikuti berbagai kegiatan yang positif di sekolah dan bergabung dengan komunitas yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungan,” tandas Nendi.

Dalam kesempatan tersebut juga dijelaskan efek negatif penyalahgunaan narkoba bagi manusia. Nendi berpesan kepala seluruh peserta agar menjadi generasi yang berkualitas, inovatif, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan jaman dengan belajar yang tekun.

“Kita ingin para pelajar disini, menjadi contoh sekaligus penyampai pesan kepada seluruh pelajar lainnya, untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di sekolah. Terlebih pengetahuan dan ilmu-ilmu anti narkoba memang harus ditanamkan sejak dini, terutama mulai usia belajar. Sehingga program sekolah bebas narkoba ini akan terus ditularkan kepada sekolah-sekolah lainnya di Garut,” ungkap Nendi Sajidin.

Ketua DPD GANNA Garut, Igie N. Rukmana S.Kom menuturkan, Narkoba dalam penggunaan yang tidak diawasi dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak tersebut tidak menutup kemungkinan dapat merusak generasi muda. Salah satu cara agar bahaya tersebut tidak meluas, maka perlu program pencegahan terutama di sekolah.

“Pencegahan tersebut dapat melalui peran orang tua, guru dan pemangku kebijakan sebagai bagian dari masyarakat. Biasanya peran guru dibagi dalam empat yakni sebagai pendidik, penasehat, pembimbing dan lebih utama lagi sebagai problem solver. Peran guru ini tentu tidak akan memiliki kekuatan jika tidak didukung oleh peran sekolah. Semoga bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan ini akan semakin memperkokoh dan meneguhkan komitmen kita semua untuk selalu menyatakan perang terhadap penyalahgunaan narkoba,” ungkap Igie.

Igie melanjutkan, upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah diantaranya membuat tata tertib sekolah, melakukan razia intensif dan spontan, bekerjasama dengan instansi terkait guna penyuluhan dan sosialisasi, menggunakan ekstrakurikuler sebagai sarana pencegahan, memasukkan materi tentang narkotika ke dalam kurikulum pengajaran,  dan memaksimalkan tugas dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza).

“Diharapkan agar upaya pencegahan tersebut dapat diikuti oleh semua sekolah sebagai salah satu usaha untuk mencegah rusaknya anak bangsa melalui Napza. Anak-anak adalah generasi yang paling menentukan. Mulai dari lingkungan sekolah, kita harus galakkan pelajar anti narkoba agar mereka tidak terjerumus dan ikut berpartisipasi aktif menyelamatkan bangsa dari ancaman narkoba,” pungkas Ketua DPD GANNA Garut.

Sementara, Ketua Yayasan Akromul Quran, Hj. Ayi Rohilah S.Pd menuturkan adapun acara yang digelar adalah sebuah kegiatan di dalam Yayasan yang bertujuan untuk mewujudkan warga sekolah dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, kesadaran, kepedulian dan peran serta dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Perdaran Gelap Narkoba (P4GN).

“Masalah narkoba tidak hanya masalah obat, melainkan sangat kompleks termasuk peredaran dan lain-lain. Oleh karena itu, perlu kerja sama semua pihak agar kita bisa mengantisipasi hal tersebut dan menyelamatkan masa depan anak-anak generasi penerus bangsa. Seperti yang kami laksanakan hari ini, kami mengadakan sosialisasi tentang penyalahgunaan narkoba kepada para pelajar bersama GANNA Garut sebagai Mitra BNN untuk mengedukasi tentang bahaya narkoba kepada para pelajar yang ada di Banjarwangi,” tandas Hj. Ayi yang lebih dikenal sebagai Ayu Ting Ting-nya Garut ini.

Dalam kesempatan tersebut, Kasi PMD Ujang Suryana mewakili Forkopim Kecamatan Banjarwangi, mendukung sekaligus mengapresiasi kegiatan penyuluhan bahaya narkoba yang dilaksanakan di Yayasan Akromul Quran tersebut. Melalui sosialisasi yang dilakukan oleh DPD GANNA, kata Ia, pihaknya berharap dapat memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya narkoba itu sendiri. Sehingga para siswa siswi yang ada di Kecamatan Banjarwangi khususnya dapat menjauhkan diri dari penyalahgunaan narkoba.

“Penyampaian materi Narkoba ini tidak hanya komunikasi satu arah saja. Kami berharap dengan kegiatan ini, kesadaran pelajar akan bahaya Narkoba semakin meningkat, dan mereka akan lebih responsif ketika ada tindakan mencurigakan di lingkungan sekolahnya, para pelajar dapat melapor kepada pihak guru, sehingga tindakan kejahatan Narkoba di lingkungan sekolah dapat ditangkal,” ungkap Ujang Suryana.

Mewakili Kapolsek Banjarwangi, Bripka Hasan Susanto SH, dalam kesempatan itu mengatakan tentunya kegiatan sosialisasi penyuluhan bahaya narkoba ini digelar dengan tujuan untuk memberikan pemahaman dan informasi yang luas tentang bahaya dari narkoba.

“Diharapkan dengan adanya pemahaman ini, para pelajar akan terampil dan mampu untuk menolak penyalahgunaan narkoba,” katanya.

Pihaknya juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Akromul Quran yang telah menunjukkan komitmen kuat untuk melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

“Kami dari Kepolisian khususnya Polsek Banjarwangi Resor Garut memberikan apresiasi yang tinggi kepada Yayasan Akromul Quran yang telah menunjukkan komitmen kuat untuk ikut mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba,”  pungkasnya. (A. Osman)