Debat Jilid II Pilkada 2024, Para Tokoh di Garut : Tidak Seimbang, Paslon 01 Lebih Mampu mengeksplorasi Visi Misi dan Secara Retorika Menguasai Masalah

FOKUS2,613 views

Hasan menegaskan, Paslon Nomor Urut 1 dr. Helmi Budiman-H. Yudi Nugraha mampu menyampaikan materi debat secara gamblang dan tepat sasaran. Demikian juga saat menjawab pertanyaan, juga memberi jawaban yang masuk akal sesuai konteks yang dipertanyakan.

“dr. Helmi punya kemampuan dalam mengeksplorasi keinginan dan rencana untuk Garut. Saya melihat 01 lebih unggul dari rivalnya. Helmi-Yudi tampak lebih santai, tenang, dan secara retorika memang terlihat sangat menguasai masalah dalam debat tersebut. Sedangkan Paslon Nomor 2 cenderung melenceng, sering beda jawaban dari konteks yang ditanyakan,” ungkapnya.

Dari kondisi ini, Hasan mengajak masyarakat Garut agar cerdas dan jeli dalam menentukan pilihan di Pilkada 27 November 2024 nanti.

“Masyarakat harus mengetahui dan memahami juga, jargon Someah, Merakyat dan Berpengelaman sangat tepat disandang Paslon 01. Kaya pengalaman di Pemerintahan Daerah membuat Helmi Budiman semakin diunggulkan di Pilkada Garut 2024,” pungkas Hasanuddin.

Hal senada juga diutarakan Tokoh Masyarakat Garut lainnya, Pengurus Yayasan Lembaga Pendidikan, Ahmad Hidayah. Ia menegaskan, masyarakat harus menjadikan Pilkada sebagai momen memilih dan memilah pemimpin yang berpengelaman. Posisi Helmi di birokrat menjadi salah satu kelebihannya dibandingkan kandidat lainnya. Menurutnya, dengan pengalaman panjang di bitokrasi, membuatnya jadi kandidat unggulan untuk memimpin Garut.

“Dari debat kali ini sangat jelas beda kelas. Paslon nomor 1 sangat layak memimpin Garut kedepan. Saya turut mengajak sanak saudara di Garut agar jelilah menentukan pilihan,” ungkapnya.

Menurutnya, Paslon Nomor 1 justru menguasai dan memahami betul, kondisi Kabupaten Garut baik dari segi potensi yang perlu dikembangkan, juga terkait akar masalah yang ada, hingga peluang untuk menyelesaikannya.

“Sangat beda kelas, kwalitas dan kapasitas,” tegasnya sambil menyebut, paslon nomor 1 sangat layak memimpin kembali daerah demi kemajuan. Apalagi, memiliki jaringan yang baik pula.

“Semoga hasil debat ini membuka mata dan hati dari saudara kita masyarakat Garut, untuk memilih yang terbaik, untuk Garut yang lebih baik. Mari kita hilangkanlah ego secara personal jika ada, kita pilih nomor satu untuk Garut kembali bangkit,” tegas Ahmad.

Tokoh asal Garut lainnya, Rawink Rantik menegaskan, secara persentase pelaksanaan debat kandidat Pilkada Garut adalah 80 persen untuk Paslon nomor 1 dan hanya 20 persen untuk paslon yang satu lagi. Pengalaman panjang di pemerintahan, kata Rawink, menjadi salah satu daya tariknya menjaring dukungan masyarakat. Ditunjang dengan latar belakang partai, PKS dan PPP tetap setia pada DNA-nya yang mengutamakan kadernya maju di Pilkada Garut. Helmi-Yudi, imbuhnya, menjadi kandidat dengan paket lengkap untuk membangun Garut.

“Jika dipersentasekan 80 persen untuk paslon nomor 1 dan hanya 20 persen untuk paslon yang satu lagi. Helmi dengan status birokrat yang sudah mengakar, ia juga dekat dengan birokrasi, itu menjadi pertimbangan masyarakat Garut memberikan dukungan penuh kepada Paslon Helmi-Yudi yang murni sebagai kader di masing-masing partainya,” ucap Rawink yang juga aktivis sekaligus Koordinator Koalisi Rakyat Garut (KRG).

Sementara usai debat, Paslon Nomor Urut 1, Calon Bupati Garut Helmi Budiman dan Calon Wakil Bupati Garut Yudi Nugraha, menyampaikan terima kasih kepada para pendukung yang hadir, baik yang datang ke lokasi debat maupun yang menggelar Nobar di tempat berbeda.

“Kita tetap jaga junjung proses Pilkada damai. Kita kembali kerumah masing-masing dengan tertib. Semoga selamat sampai tujuan. Dan sampaikan pada keluarga dan sanak saudara agar pilih Nomor 1 di Pilkada Garut,” ajak Helmi Budiman. (*)