Tidak Mau Terlibat Praktik Politik, Ibu-Ibu di Garut Ini Mengaku Terima Beras Tapi Pilihan tetap Paslon Nomor Urut 01

FOKUS2,234 views

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Konsultan dan Negosiator (DKN) Indonesia, A. Kurniawan SE SH, mengajak para pemilih di Kabupaten Garut, untuk tidak menukar pilihan mereka dengan beras pada Pilkada 2024. Sebab, Pilkada adalah proses untuk menjaga keberlangsungan dan mempertaruhkan masa depan Garut.

“Pilkada adalah sarana demokrasi. Oleh karena itu, nanti pilihlah calon yang menurut anda bisa diberi amanah. Bisa diberi amanah itu bisa dilihat dari track record atau catatan hidupnya. Saudara sudah punya pilihan, itu yang dipilih. Jangan mau ditukar dengan amplop dan sembako. Amplop diterima boleh, sembako boleh, beras boleh, tapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat kepada amplop dan beras,” pungkas Ketum DKN Indonesia, Sabtu (16/11/2024).

Pantauan media, sepekan terakhir ini Pilkada Garut mencuri perhatian publik, setelah sebuah video viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat aktivitas pendistibusian beras di Pool Bus Primajasa dan pembagian paket sembako di Desa Cempaka, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.

Menariknya, salah satu orang yang turut membagikan sembako tampak mengenakan kaos bergambar pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Nomor Urut 02. Hal ini memicu berbagai spekulasi dari masyarakat yang menduga adanya ajakan terselubung untuk mendukung paslon tersebut. (Husni)