Jelang Hari Pahlawan, Mengabadikan Sejarah Tugu Perjuangan Atam di Leuwigoong Garut

FOKUS1,264 views

Berdiri gagah di Jalan Pasoepati, Desa Dungusiku, Kecamatan Leuwigoong, atau sekitar 100 meter dari Kantor Polsek Leuwigoong, Tugu Perjuangan tersebut dari jalan dihubungkan dengan tangga tembok sebanyak 7 buah anak tangga.

Pelatarannya dipagar tembok dan dipasangi besi BRC, menghadap kearah Selatan. Dibagian depannya terdapat sebuah prasasti bertuliskan, “Jiwa dan Raga Kubaktikan ke Pangkuan Ibu Pertiwi. Teruskanlah Kawan, Teruskan. Atam Gugur hari Selasa Tanggal 3-9-1947. Pertempuran Terjadi P
ada 3-9-1947 Bataliyon XXXI/Banteng. Resimen Tentara Perjuangan Bersama Rakyat Melawan Tentara Belanda”.

Tulisan prestasi di Tugu Atam.

Monumen berbentuk peluru raksasa tersebut dibangun tahun 1978, terbuat dari batu, bata, pasir, kapur, semen dan besi beton. Memiliki ukuran tinggi 4,20 meter, 1,15 meter panjang dasar dan lebar 2,50 meter. Menurut informasi dari warga setempat, bangunan tersebut untuk mengenang Atam Sundara, pejuang yang gugur saat melawan Agresi Militer Belanda Pertama (1947).

“Tugu Perjuangan ini dibangun untuk menghormati pejuang Atam Sundara yang tulus dan ikhlas mengorbankan seluruh jiwa raganya berjuang bersama rakyat demi memerdekakan bangsa Indonesia,” ujar salah seorang Tokoh di Leuwigoong, Sukarya (84) warga Kampung Andir RT01/02, Desa Dungusiku, yang juga mantan anggota Hansip selama 30 tahun, Minggu (03/11/2024).

Menurut informasi, kata Sukarya, pada 3 September 1947 pejuang Atam bergabung dengqn pasukan TNI Batalion XXXI, Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI), Pasukan Kuda Putih, Hizbullah dan rakyat melawan tentara Belanda, sehingga terjadilah baku tembak.

“Sejatinya, Tugu Perjuangan Atam menjadi saksi semangat juang yang tak pernah padam, sekaligus pengingat bagi generasi penerus agar menghargai dan melestarikan nilai-nilai perjuangan yang pernah terjadi di berbagai daerah. Bahwa kemerdekaan yang dinikmati hari ini adalah hasil pengorbanan dari para pejuang terdahulu,” pungkas Sukarya.

Keberadaan Tugu Atam bukanlah tanpa alasan sejarah. Pada 3 Septembert 1947, dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Belanda melakukan invasi ke Kabupaten Garut. Namun, perlawanan sengit dari para pejuang kemerdekaan di wilayah Leuwigoong menjadi tonggak sejarah penting dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. (Gie)