HARIANGARUTNEWS.COM -Setiap manusia sejatinya mempunyai semangat untuk mencari ilmu. Tentu saja bukan sembarang ilmu, namun harapannya ilmu yang diperoleh akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Seperti apakah ilmu yang bermanfaat itu?
Terpantau media, disela-sela kegiatan sebelum berangkat kampanye dengan membaca ayat suci Al-quran, Calon Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, menjelaskan ciri-ciri ilmu yang bermanfaat. Jaminan Allah SWT kepada seseorang yang penghafal Al-quran luar biasa banyaknya, baik memiliki kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Karena Allah sangat menyanjung orang-orang yang mampu menghafal dan mengamalkan kitab Kalamullah.
“Ilmu yang bermanfaat adalah yang akan menambah rasa takutmu kepada Allah, menambah kebijaksanaanmu dengan aib-aib dirimu, menambah rasa makrifat dengan beribadah kepada Tuhanmu, serta mengurangkan kecintaanmu terhadap dunia, dan menambah kecintaanmu kepada akhirat, membuka pandanganmu atas perbuatan burukmu, sehingga kita dapat menjaga diri dari perkara tersebut, serta membebaskan dirimu dari tipu daya syaitan,” ungkap Helmi Budiman, Jumat (27/09/2024) di Mesjid Al-Hidayah Villa Intan.
Mantan Wakil Bupati Garut dua periode pada 2014-2024 ini memang kerap dikenal suka membaca Al-quran di berbagai kesempatan dan kesibukannya. Helmi menuturkan, seseorang itu tidak cukup hanya dengan belajar dan mengajar, akan tetapi dia harus mengamalkan ilmunya. Karena ilmu tanpa amal hanyalah menjadi hujjah yang menimpa pemiliknya.
“Sehingga ilmu itu bukan ilmu yang nafi’ atau bermanfaat kecuali bila disertai pengamalan. Orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya, dia adalah orang yang dimurkai. Karena dia mengetahui kebenaran namun meninggalkannya,” ujar Calon Bupati Garut Nomor Urut 1 tersebut.
Helmi Budiman menambahkan, bagi seorang muslim, Al-qur’an merupakan panduan dalam menjalani kehidupan dunia sekaligus menjadi pengingat akan adanya hari dimana semua manusia akan dibangkitkan kelak di akhirat. Setiap ayat yang ada didalamnya dapat menjadi penenang jiwa sekaligus peringatan bagi setiap manusia yang membacanya.
“Menjadi penghafal Al-quran bukan semata-mata mampu menghafalkan setiap ayat yang ada didalam Al-qur’an, melainkan ayat-ayat Al-quran tersebut seharusnya menjadi tuntunan dalam membangun akhlak dan sifat dari penghafalnya,” pungkas Helmi Budiman. (Gie)