Ketua Penyelenggara yang juga selalu Ketua YJI Garut, Kadar Wilasmana, saat diwawancarai di sela-sela kegiatan menyampaikan, bahwa ia berharap masyarakat Kabupaten Garut meningkat pengetahuan tentang jantung. Keduanya, dengan adanya aplikasi Detak-C, warga masyarakat baik penderita atau bukan, bisa melihat tentang gejala-gejala pada jantung.
“Itu penambah pengetahuan untuk masyarakat tentang jantung. Melalui olahraga, menjaga pola makanan dan tidak merokok. Salah satu pencegahannya adalah olahraga, inilah mungkin salah satu area, bahwa cara pencegahan dengan senam itu banyak peminatnya,” ujar Kadar.
Kadar menjelaskan, bahwa pencegahan terhadap gejala jantung ini, mulai dari pola makan atau asupan gizi seimbang, keduanya mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi rokok, rutin melakukan cek kesehatan dan rajin berolahraga minimal 10 sampai 15 menit perhari, atau seminggu sekali selama 1,5 jam.
Kadar berharap, yang hadir ikut senam dalam acara tersebut bisa menyebarkan pengetahuannya tentang masalah pencegahan atau menjaga kesehatan jantung. Ia juga menginginkan dan menjadi program untuk bisa mensosialisasikan pemahaman tentang jantung di setiap kecamatan di Kabupaten Garut.
“Kita akan turun ke masing-masing kecamatan, bikin momen-momen seminar atau temu wicara tentang jantung,” itu rencana kami. Warga Garut diharapkan bisa menjaga diri khususnya tentang jantung dan berolahraga secara teratur,” harap Kadar.
Di tempat yang sama, Dokter Spesialis Jantung RSUD dr Slamet Garut yang juga selaku narasumber, dr. Maryam Jamilah mengatakan, tema di momen hari jantung sedunia tahun 2024 adalah “Use Heart For Action”. Artinya, tujuan diadakannya hari jantung sehat, agar masyarakat mulai melakukan aksi untuk membuat jantungnya lebih sehat, salah satunya dengan instal aplikasi Detak-C.
Lebih lanjut kata dr Maryam, dengan aplikasi Detak-C, masyarakat bisa memantau apakah harus memeriksakan diri ke rumah sakit jika memiliki keluhan penyakit jantung dan keduanya bisa memantau kesehatan diri dan mendorong agar bisa melakukan pola hidup yang teratur dan lebih bagus lagi.
Secara global, kata dr Maryam, penyakit jantung masih merupakan penyakit penyebab kematian kedua tertinggi di dunia dan saat ini orang yang usianya kurang dari 70 tahun sudah memiliki penyakit jantung, banyak di usia-usia tersebut sudah mengalami serangan jantung.
“Penyakit jantung ini penyakit multifaktorial. Ada beberapa faktor-faktor yang bisa dicegah,” katanya.
Upaya pencegahan ini, kata dia, pertama berhenti mengisap rokok. Kedua, mulai beraktivitas fisik salah satunya senam atau olahraga yang lain seperti lari, jangan malas gerak, rutin cek kesehatan agar bisa mengetahui kondisi kesehatan seperti apa.
Ia menambahkan, upaya medis dalam rangka pencegahan yang dilakukan selama ini di Kabupaten Garut khususnya, di Puskesmas sudah ada Prolanis, untuk mendeteksi orang-orang yang memiliki faktor resiko penyakit jantung. Kemudian juga promosi kesehatan terus dilakukan.
“Yang belum sakit jantung, mulai dari sekarang menjaga jantungnya agar tetap sehat dengan langkah-langkah tadi disebutkan. Pola hidup sehat, berhenti merokok, kalau punya resiko dikontrol dan kalau yang sudah mengalami penyakit jantung berarti harus rutin dikontrol setiap bulan, supaya angka kejadian serangan jantungnya lebih sedikit,” pungkasnya. (Ndy)